Soal Pemimpin Rambut Putih, Ketum GP Mania: Belum Tentu Mas Ganjar, Kami Tidak Mau GR

Soal Pemimpin Rambut Putih, Ketum GP Mania: Belum Tentu Mas Ganjar, Kami Tidak Mau GR

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Tidak mau gede rasa atau geer, Ketua Umum Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), Immanuel Ebenezer alias Noel menilai pernyataan Presiden Joko Widodo soal pemimpin yang memikirkan rakyat adalah yang rambutnya putih dan wajah keriput bukan diarahkan untuk Ganjar Pranowo.

"Kriteria yang disampaikan pidato kemarin kan sebetulnya ya kalau menurut pandangan saya sebagai pendukung Ganjar, ya belum tentu juga mas Ganjar sih, kita sih tidak mau terlalu geer," ujar Noel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/11).




Karena menurut Noel, meskipun Ganjar memiliki rambut berwarna putih semua, akan tetapi wajah Ganjar tidak keriput, melainkan wajahnya kinclong. Adapun tokoh yang berambut putih adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljanto

"Lantas soal uban, kriteria orang yang pemimpin kerja, ya yang kerja-kerja itu Menteri PUPR kali, walaupun saya bukan pendukung Menteri PUPR. Bisa juga Pak Prabowo, atau Bu Mega. Dua pemimpin ini kan disemir rambutnya. Jadi, kita tidak mau terlalu geer lah ya apa yang disampaikan presiden. Walaupun sebetulnya ya mungkin itu arahnya ke Mas Ganjar kali ya, tapi ya saya tidak mau geer," kata Noel.

Noel pun menilai, pernyataan Jokowi di hadapan pendukungnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada Sabtu (26/11) merupakan sebuah kritik. Artinya, calon pemimpin jangan mau hanya enak-enak duduk di Istana. Apalagi Istana simbol kemewahan dan keenakan.

“Bisa aja orang biasa duduk di kantor kayak gitu loh bahasanya. Kalau saya selalu menganalogikan pada konteks pesan Jawa ya, orang Jawa itu kan belum tentu misalnya A, apa yang dimaksud A, bisa jadi B. Biasa presiden hal-hal seperti itu sering," jelas Noel.

Bahkan, pernyataan Jokowi itu pun bisa menjadi pesan dari Jokowi kepada orang-orang yang mau bekerja 2024 nanti. Yakni, agar betul-betul bekerja untuk rakyat.

"Itu kan simbol bahasa Jokowi itu, jangan duduk di istana enak-enakan, berarti lu jangan enak-enakan aja, lu bekerja untuk rakyat dong, gue udah bekerja nih, tinggal kalian lanjutkan aja apa yang sudah saya lakukan, gitu," pungkas Noel.

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita