GELORA.CO -Rencana pemerintah membangun proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan tidak menggunakan dana dari APBN akan sulit diterima masyarakat.
Ini lantaran masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah, mengingat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akhirnya turut menggunakan APBN lantaran China sebagai investor lepas tangan.
Mantan Menteri Keuangan RI, Fuad Bawazier menuturkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta - Surabaya tanpa beban APBN sebenarnya telah direkomendasikan sejak awal sebelum munculnya proyek kereta cepat Jakarta - Bandung. Namun kini situasi berbeda. Rakyat sudah tidak lagi percaya pada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Maka kali ini perjanjiannya dengan siapapun juga harus jeli dan jelas supaya pemerintah tidak dengan mudah berubah pakai APBN,” kata Fuad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/11).
Menurutnya, pembangunan kereta cepat tersebut tidak masalah menggunakan APBN, asalkan proyeksinya jelas seperti yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. KAI yang merupakan perusahaan milik negara.
“Karena tanahnya juga sudah punya negara. Sebab JKT-SBY itu kan jalur yang amat penting untuk orang dan barang,” katanya.
"Tapi study-nya harus matang dan maaf saya tidak yakin pemerintah sekarang ini akan mampu, sebab sudah terkenal asal-asalan. Apalagi pemerintah sudah akan berakhir. Sedangkan proyek ini berjangka panjang,” tutup Fuad Bawazier.
Sumber: RMOL