GELORA.CO - Efek penyiraman air keras lima tahun lalu yang mengenai mata Novel Baswedan, masih berdampak hingga saat ini. Bukan hanya mata kirinya yang mengalami gangguan penglihatan serius hingga mengalami kebutaan permanen, tapi perlahan mata kanannya pun mulai terganggu.
Eks penyidik senior KPK itu, kemudian menjalani operasi mata kanan di rumah sakit di New Delhi, pada 17 Oktober 2022. Hal tersebut dilakukan setelah mendapatkan perawatan selama beberapa hari terakhir di sana.
“Alhamdulillah sekarang penglihatan mata kanan saya berangsur membaik setelah 17 Okobe lalu saya ambil pilihan untuk operasi mata kanan di India,” kata Novel baswedan kepada Tempo.co, Selasa malam, 15 November 2022.
Ia kemudian menjelaskan, “Bila sesuai rencana dan semua berjalan baik, penglihatan saya di mata kanan bisa lebih baik lagi dan mencapai 75 sampai 80 persen,” kata dia.
Novel akan melakukan kontrol pengobatan matanya ke India pada Jumat 2 Desember 2022. “Setelah itu semoga peningkatan penglihatan mata kanan saya akan signifikan,” ujarnya.
Sebelumnya, operasi mata kanan Novel yang terakhir hanya berfungsi 50 persen sejak insiden penyiraman air keras, Selasa subuh, 11 April 2017. Dan, kondisi mata kiri sudah tidak berfungsi 100 persen atau mengalami kebutaan permanen.
Itu sebabnya, upaya untuk mencegah makin menurunnya penglihatan mata kanan membuat Novel memutuskan ke India, ditemani keluarganya. Setelah menjalani operasi, Novel pun kemungkinan masih akan menjalani observasi pascaoperasi.
Semua ini tak lepas dari kejadian penyiraman yang menimpa Novel pada lima tahun lalu itu. Kasus bermula ketika dua orang bermotor menyiram wajah Novel Baswedan menggunakan air keras. Kejadian berlangsung sekitar pukul 05.10, saat Novel pulang berjalan kaki usai salat subuh di Masjid Al-Ikhsan. Teriakan kesakitan Novel kemudian mengundang perhatian jamaah tempat ia salat.
Novel Baswedan diterbangkan ke Singapura untuk menjalani operasi mata kiri, efek dari siraman air keras 11 April 2017. Novel operasi di Singapore General Hospital dan sempat memberi keterangan soal sosok jenderal yang diduga menjadi pelaku teror.
Pada 27 Juli 2018, Novel kembali aktif di KPK pascamenjalani rangkaian perawatan mata. Ia menyebut, akan bekerja semampunya. 26 Desember 2019, Polisi mengumumkan berhasil membekuk dua pelaku penyerangan, Ronny Bugis dan Rahmat Kadir. Keduanya adalah anggota polisi aktif, yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka penyiraman air keras pada Novel.
Sumber: tempo