GELORA.CO -Basuki Tjahaja Purnama harusnya tidak terlalu jauh berbicara politik mengingat jabatannya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero).
Alih-alih berbicara politik yang cenderung menjelekkan pihak lain, Ahok seharusnya fokus untuk menurunkan harga BBM yang kini dikeluhkan masyarakat.
"Kalau mau profesional pada jabatan yang disandangnya, Ahok semestinya tidak lantas menjelekkan bahkan mengeksplor narasi yang dapat menyinggung orang lain," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/11).
Sebagai petinggi BUMN, Ahok harusnya lebih fokus kepada hal-hal yang menjadi harapan publik, yaitu keterjangkauan harga BBM, bukan malah memberikan narasi yang dapat memberikan dampak buruk bagi publik.
"Yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah harga BBM turun, bukan malah seperti saat ini subsidi dikurangi sehingga berdampak kepada harga-harga lainnya," kata Saiful.
Saiful menilai, jika saja harga BBM sesuai dengan harapan rakyat, maka publik akan lebih menilai Ahok dapat memberikan manfaat bagi rakyat.
"Namun apabila seperti saat ini, maka belum perlu bagi yang bersangkutan untuk mengomentari hal-hal yang bukan merupakan tugas dan fungsi yang bersangkutan sebagai komisaris BUMN," pungkas Saiful.
Belum lama ini, Ahok melontarkan narasi yang terkesan menyerang Gubernur DKI Jakarta penggantinya, yakni Anies Baswedan meski tak menyebutkan nama.
"Kita bersyukur 5 tahun Tuhan izinkan kasih ke orang yang pintar ngomong untuk kerja. Iya itu kita syukuri, kita bersyukur," kata Ahok saat hadir dalam pertemuan para relawan Pilgub DKI 2017 di Cilandak Townsquare, Jakarta, Minggu (6/11).
Sumber: RMOL