GELORA.CO - Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik omongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pencalon presiden belakangan ini.
Rizal mengomentari unggahan seorang warganet yang merangkum omongan Presiden Jokowi terkait pencapresan belakangan ini.
Ada perbedaan pernyataan presiden kepada sejumlah tokoh seperti Surya Paloh, Prabowo Subianto, hingga Ganjar Pranowo.
Tetapi, menurut warganet tersebut, pada akhirnya presiden akan tergiur untuk memperpanjang masa jabatannya menjadi 3 periode.
Menanggapi hal tersebut, Rizal mengatakan bahwa orang yang satu kali sudah tidak konsisten akan tetap seperti itu.
“Sekali mencla-mencle tetap php mencla-mencle. Akhirnya, tetep kekeuh perpanjangan masa jabatan — itu mah “Kudeta Konstitusi”,” ujar Rizal sebagaimana dikutip NewsWorthy dari akun Twitter Rizal Ramli pada Rabu (30/11).
Mantan menteri di kabinet Presiden Jokowi ini mengatakan bahwa Jokowi tidak pernah berjuang menegakkan demokrasi tapi malah mau mempretelinya.
“Situ tidak pernah berjuang menegakkan demokrasi, eh malah preteli demokrasi - ubah Indonesia jadi negara kekuasaan, bukan negara hukum,” ujar Rizal.
Sekali mencla-mencle tetap php mencla-mencle 😄 Akhirnya, tetep kekeuh perpanjangan masa jabatan — itu mah “Kudeta Konstitusi”. Situ tidak pernah berjuang menegakkan demokrasi, eh malah preteli demokrasi - ubah Indonesia jadi negara kekuasaan, bukan negara hukum ✊ pic.twitter.com/LQw0xU95Qk
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) November 30, 2022
Sinyal perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode kembali tampak melalui acara temu relawan Jokowi di Gelora Bung Karno pada Sabtu (26/11).
Sumber: wartaekonomi.