GELORA.CO - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti soal Gubernur Jawa Tenga Ganjar Pranowo yang disebut-sebut bakal maju di Pilpres 2024 usai pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu ditanggapi Refly Harun melalui tayangan di channel YouTube pribadi miliknya. Dalam tayangan itu, Refly Harun mengutarakan bahwa sudah seharusnya rakyat Indonesia mencari pemimpin yang bisa menyatukan dan memiliki jiwa yang besar.
Refly Harun juga menyinggung soal pemimpin yang justru punya dendam dengan rakyat lantaran berbeda pendapat.
"Kita harus mencari pemimpin yang menyatukan, yang berjiwa besar. Bukan pemimpin yang mendendam dengan rakyat yang berbeda pendapat," ungkap Refly Harun melalui tayangan di channel YouTube pribadi miliknya, Kamis (24/11).
Lanjut, Refly Harun pun membeberkan soal pemimpin yang menurutnya tidak bisa menindak lebih lanjut terkait kasus-kasus yang terjadi di Indonesia.
"Apa lagi tidak apa tidak memproses kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia. Seperti Kanjuruhan, KM 50. Terutama KM 50 yang terbukti tidak diproses secara benar dan secara baik makanya banyak protes sampai saat ini," tutur Refly Harun.
Sebelumnya, Refly harun mengutarakan soal Ganjar Pranowo yang disebut jadi pewaris dari Jokowi.
"Kita spending more money untuk menggantikan mode transportasi but it doesn't happen. Itu masalahnya. Karena itu Kalau seandainya kemudian Ganjar dianggap pewaris atau Legacy dari Presiden Jokowi, bagi saya maaf-maaf saja," ungkap Refly Harun.
"Bukan karena tidak suka. Jadi kita harus bedakan antara tidak suka dengan melihat prospek orangnya. Apakah iya model kepemimpinan begini yang dibutuhkan untuk 2024," pungkasnya.
Sumber: wartaekonomi.