GELORA.CO - Tragedi Itaewon membuat sedih warga Korea Selatan. Terlebih lagi, kebanyakan korban adalah perempuan dan anak-anak.
Mengetahui informasi tersebut, Yoon Seok Yeol, Presiden Korea Selatan menetapkan masa berkabung nasional hingga tanggal 5 November 2022 setelah tragedi mengerikan perayaan Halloween di Itaewon.
Diketahui, perayaan Halloween di Itaewon itu semacam tradisi yang diselenggarakan setiap tahunnya. Tahun ini adalah perayaan Halloween pertama setelah pandemi, sehingga banyak warga yang ingin merayakan Halloween di sana.
Netizen Indonesia pun beramai-ramai membandingkan dengan masa berkabung peristiwa tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, yang sama-sama menelan banyak korban jiwa.
Presiden Korea Selatan, Yoon Seok Yeol, menyampaikan langsung pengumuman tersebut melalui konferensi pers yang digelar pada Minggu, 30 Oktober 2022 pagi.
Presiden Yoon Seok Yeol pun meminta kepada seluruh stasiun TV untuk mengumumkan tentang tragedi Itaewon yang mematikan di Korea Selatan itu.
Dilansir dari Suara.com, diketahui sebanyak 154 orang dinyatakan sebagai korban meninggal dunia dalam perayaan Halloween yang digelar di Itaewon, Korea Selatan pada Sabtu, 29 Oktober 2022 malam.
Diduga tragedi mengerikan tersebut terjadi lantaran adanya aksi saling dorong-mendorong, sehingga aksi desak-desakan pun tak terelakkan di antara para pengunjung.
Oleh karena itu, beberapa pengunjung lainnya mengalami kesulitan bernapas. Sedangkan, pengunjung lainnya sampai terinjak-injak, akibat aksi saling dorong-mendorong tersebut.
Berdasarkan laporan yang diperoleh, menyebutkan bahwa setidaknya seratus ribu orang lebih tumpah ruah memadati jalanan Itaewon untuk menikmati perayaan Halloween. Sebagai informasi, Itaewon itu bentuknya gang-gang kecil ya, Hopers.
Banyak netizen di jagat maya yang kemudian membandingkan masa berkabung tragedi Itaewon dengan tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.
"Beberapa jam setelah tragedi Itaewon, presiden Korsel umumkan masa berkabung nasional. Jauh beda dengan konoha selatan, setelah tragedi Kanjuruhan, pintu dan tangga disalahkan. Jangankan masa berkabung nasional, malah saling lempar bola, satu dengan yg lain," tulis salah satu akun di Twitter.
"Beda-beda jauuuh sikap & tanggung jawab beda jauh," ujar netizen lainnya. ***
Sumber: hops