Perjanjian Kerja Sama PSSI dengan Polisi Langgar Regulasi FIFA, Komnas HAM: Penyebab Brimob Masuk Stadion

Perjanjian Kerja Sama PSSI dengan Polisi Langgar Regulasi FIFA, Komnas HAM: Penyebab Brimob Masuk Stadion

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Perjanjian kerja sama PSSI dengan Polisi langgar regulasi FIFA dan Komnas HAM ungkap ini menjadi penyebab Brimob masuk stadion untuk amankan pertandingan.

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Choirul Anam mengatakan pelanggaran itu merujuk pada perjanjian kerja sama (PKS) yang diinisiasi PSSI dengan Polri dibuat pada Juli 2021. 

"PKS sendiri diinisiasi oleh PSSI, sehingga PSSI melanggar aturannya sendiri," katanya saat konferensi pers di kantornya, Rabu 2 November 2022.

Pada PKS tersebut, PSSI disebutkan tidak membahas secara mendetail sejumlah larangan dari regulasinya sendiri dan FIFA, termasuk larangan penggunaan gas air mata di dalam stadion.

Lewat PKS, PSSI secara tidak langsung menyerahkan regulasi pengamanan pertandingan ke kepolisian.

Hal itu kemudian menjadi pintu masuknya kepolisian ke dalam stadion, termasuk perangkat keamanannya gas air mata. 

"Bahkan menyerahkan proses pengamanannya kepada kepolisian. Makanya turunannya yang namanya perangkat keamanan dan sebagainya itu, harusnya tanggung jawab security officer, namun  menjadi tanggung jawabnya kepolisian," ungkapnya. 

"Nah ini memang secara problem serius. Itu menjadi cikal bakal kenapa kok ada Brimob masuk ,membawa gas air mata, membawa kendaraan barakuda di situ, Sabara dan sebagainya," tambahnya.

Komnas HAM meyakini bahwa sejumlah larangan dari regulasi PSSI atau FIFA yang diterobos dalam pertandingan tidak hanya terjadi pada pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, melainkan di pertandingan lainnya. 

"Hampir di seluruh pertandingan ada  yang simbol-simbol  dilarang oleh FIFA, oleh PSSI sendiri masuk ke sana, karena memang salah satu rujukan adalah PKS," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut penyelenggara pertandingan Arema FC vs Persebaya, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan pihak broadcaster Indosiar lebih mementingkan aspek komersial dan mengabaikan aspek keselamatan.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan hal tersebut dalam hasil temuan Komnas HAM soal tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Pengutamaan aspek komersialisasi dan pengabaian standar keselamatan dan keamanan dalam penentuan jadwal pertandingan," katanya dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Rabu 2 November 2022.

"PT LIB tetap mengadakan pertandingan pada malam hari. Karena untuk pertandingan besar seperti Arema vs Persebaya disiarkan di jam prime time. Selain itu, adanya keberatan dari pihak sponsor jika pertandingan dilaksanakan pada sore hari," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendapati bukti komunikasi pihak broadcaster Liga 1 Indonesia, Indosiar dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan pihaknya mengecek langsung handphone dari salah seorang yang bersangkutan terkait pesan tersebut.

"Kita dari PT LIB mendapatkan fotocopy komunikasi dari broadcast, kami ngecek langsung hp yang bersangkutan, Itu kita sebut sebagai manual forensik," katanya kepada awak media, Rabu 2 November 2022.

Berdasarkan bukti tersebut, pihaknya menyimpulkan broadcaster dan LIB tidak mempertimbangkan aspek keselamatan dalam pertandingan tersebut.

"Kita cek dan dapat lah komunikasinya maka kami simpulkan bahwa antara PT LIB dengan broadcast tidak mempertimbangkan atau mengabaikan aspek keselamatan dan keamanan lebih mempertimbangkan aspek komersialisasi karena disitu ada pembicaraan sponsor dan lain sebagainya." tandasnya.

Sebelumnya, dalam pemaparan laporan akhir rekomendasinya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menampilkan bukti chat atau pesat Whatsapp antara perwakilan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan Broadcaster Liga 1 Indonesia, Indosiar.

Terlihat dalam bukti chat tersebut, perwakilan Indosiar menyebut banyak super big match atau pertandingan besar Liga 1 yang berguguran dan dipertanyakan sponsor.

"Iya mad, kemaren udah kita bahas sama ibu. Oke untuk kita mundurkan. Oke mad semoga bisa mad. Karena super big match berguguran terus. Dan dipertanyakan sponsor," bunyi isi teks tersebut.  

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita