GELORA.CO -Acara HUT ke-11 Partai Nasdem yag tidak dihadiri Presiden Joko Widodo dinilai sebagai salah satu bentuk perseteruan di antara elite parpol ini dengan sang kepala pemerintahan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/11).
Menurutnya, hujjah perang dingin telah disampaikan Jokowi kepada Nasdem ketika mengatakan "jangan salah pilih calon presiden (capres)".
"Perang dingin antara Nasdem dan Jokowi sudah terjadi sejak pidatonya di hajatan Golkar yang benar-benar menampar wajah Surya Paloh. Hingga Surya harus balik kanan," ujar Jerry.
Jerry memandang, pernyataan Jokowi itu membuat pertarungan menjelang Pilpres 2024 semakin panas. Hal ini bahkan dia lihat bertolak belakang dengan yang disampaikan Ketum Nasdem, Surya Paloh.
"Walau Surya menyebut tak ada keratakan tapi bara api tak bisa dipadamkan," tuturnya.
Maka dari itu, Jerry menyarankan Jokowi agar tidak usah mengurusi perihal Pilpres 2024 yang menjadi hak partai politik (parpol) untuk menentukannya, ketimbang menjegal capres 2024 potensial yang diusung Nasdem, yakni Anies Baswedan.
"Urus saja bangsa ini sampai kelar. Memang Anies merupakan antitesis atau antitesa pemerintahan Jokowi," demikian Jerry.
Sumber: RMOL