GELORA.CO - Apa yang tidak bisa bagi China? Siaran langsung pertandingan Piala Dunia 2022 pun bisa diedit. Pemerintah punya perangkat canggih untuk melakukannya.
Contohnya saat pertandingan Grup D antara Australia melawan Tunisia. Laga di Al Janoub Stadium itu dimenangkan Australia lewat gol Mitchell Duke menit 23′.
Lalu, apanya yang diedit? Tentu saja bukan skor pertandingannya walau hal tersebut juga memungkinkan dilakukan.
Saat ini, Pemerintah China masih memberlakukan pembatasan sekaitan pandemi Covid-19. Sudah hampir tiga tahun, wabah tersebut belum beranjak dari China.
Pemerintah masih mewajibkan warganya mengenakan masker saat keluar rumah atau beraktivitas. Berbagai upaya menekan penularan Covid-19 juga terus dilakukan.
Padahal, di negara lain, pemerintah sudah berdamai dengan Covid-19. Sejumlah pembatasan telah dicabut. Termasuk aturan yang mewajibkan penggunaan masker.
Piala Dunia 2022 pun menjadi semarak karena tidak ada lagi pembatasan. Penonton sudah bebas tanpa masker untuk hadir langsung ke stadion.
Seperti biasa, dalam tayangan pertandingan sepak bola, kamera sesekali menyorot penonton. Ekspresi kegembiraan dan kekecewaan saat timnya mencetak gol atau gagal mencetak gol atau kebobolan jadi pemandangan menarik.
Nah, Pemerintah China tak mau warganya terpengaruh. Para penonton di Piala Dunia tidak ada lagi yang pakai masker. Kalau ada, bisa dihitung jari. Hanya inisiatif pribadi.
Makanya, siaran Piala Dunia di China disensor pemerintah. Secara umum pertandingannya sama dengan yang tayang di negara lain.
Namun, yang berbeda ketika kamera menyorot penonton di tribune, siaran di China diganti dengan gambar lain. Misalnya gambar pelatih yang mondar mandir di pinggir lapangan. Begitu seterusnya.
Chinese citizens protested against the government after seeing unmasked crowds in the World Cup. So Chinese TV is now replacing live crowds shots during games.pic.twitter.com/HZegbQqcpO
— FIFA World Cup 2022 (@2022_QatarWC) November 27, 2022
Akhirnya, warga China menonton Piala Dunia tidak pernah melihat ekspresi penonton di tribune. Mereka hanya melihat aksi-aksi pemain di lapangan dan pelatih. (*)
Sumber: herald.