GELORA.CO - Detik-detik penyerangan oknum polisi bersama sekelompok orang lainnya di rumah sakit (RS) Bandung Jalan Mistar, Kota Medan, Minggu (6/11/2022) subuh terekam kamera CCTV.
Dalam rekaman kamera CCTV itu, terlihat perawat lari ketakutan. Satu dari sekelompok pelaku yang memakai jaket menunjukkan dirinya oknum polisi. Akibat penyerangan itu, seorang perawat dan sekuriti luka-luka dan kini harus dirawat intensif di rumah sakit tersebut.
Belum diketahui penyebab maupun motif penyerangan itu, namun diduga karena oknum polisi itu tidak suka terhadap seorang perawat yang menolong rekannya disekap di hotel oleh teman pelaku.
Selain melukai dua orang, penyerangan oknum polisi itu membuat tenaga medis dan keluarga pasien rumah sakit milik anggota DPRD Sumut panik lari ketakutan.
Dalam rekaman cctv itu juga terlihat sekelompok orang tersebut dua kali datang ke rumah sakit itu. Pertama, pukul 05.00 WIB atau setelah subuh. Kedua, mereka datang kembali sekitar pukul 6 pagi.
Kedatangan yang kedua kali dalam rekaman cctv terlihat seorang berjaket hitam dengan memakai helm. Dia kemudian membuka jaket untuk menunjukkan jati dirinya seorang polisi berpakaian dinas lengkap.
Kuasa hukum RS Bandung Medan, Bobby mengatakan, sekelompok orang ini datang dengan menggunakan tiga sepeda motor dan satu mobil.
“Satu orang polisi diketahui bernama IR Siregar. Ini terlihat di baju dinas yang pakainya,” ucapnya.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda berjanji akan menangkap sekelompok oknum polisi yang telah menyerang perawat dan sekuriti rumah sakit (RS) Bandung Medan.
“Kasus ini masih dalam penyelidikan, namun kami berjanji akan menangkap oknum-oknum yang terlibat penyerangan, apalagi ada informasi kelompok yang menyerang adalah oknum polisi,” katanya.
Dia menegaskan, siapa pun pelaku penyerangan apakah oknum polisi atau bukan tetap akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polda Sumut untuk menindak pelaku jika mereka adalah petugas kepolisian,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan CCTV rumah sakit, kata dia, terlihat dua kali penyerangan yang dilakukan sekelompok orang tersebut.
“Kami sudah memeriksa beberapa saksi yang melihat kejadian tersebut, termasuk memeriksa kamera cctv rumah sakit saat penyerangan terjadi,” ujarnya.
Salah seorang dokter RS Bandung Medan, dokter Ferdy menuturkan, kejadian penyerangan tersebut sempat membuat mereka panik dan lari ketakutan.
“Saya juga sempat hendak menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang tersebut. Waktu itu, saya tanya identitas mereka yang ternyata adalah polisi,” katanya.
Namun, Ferdy luput dianiaya para pelaku ketika mengetahui dirinya adalah seorang dokter di rumah sakit itu.
“Saya juga menyampaikan bahwa rumah sakit ini milik anggota DPRD Sumut yang juga Bendahara DPD PDIP,” katanya.
Sumber: inews