GELORA.CO - Beberapa waktu lalu, jagat media sosial diramaikan dengan pernyataan kontroversial Ade Armando.
Ade yang juga pendukung Ganjar Pranowo itu menyerukan umat Kristen untuk kompak dan bersatu untuk bisa menjegal Anies Baswedan sebagai presiden.
Hal itu dia sampaikan lewat video yang diunggah di kanal YouTube Cokro TV.
Sontak, pernyataan itu ditentang oleh berbagai kalangan. Ade dinilai turut memainkan politik identitas untuk memenangkan Ganjar Pranowo.
Pernyataan Ade itu juga dinilai bisa menciptakan gesekan dan polarisasi di masyarakat.
Pada Sabtu (05/11/2022), politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana mengunggah sebuah video sebagai respons Partai Demokrat atas pernyataan kontroversial Ade Armando itu.
Video tersebut berjudul "Proyek Main Sara Antek Rezim, Ketika "Aminoto" Direnggut dari Nama Aslinya".
Dalam video itu disebutkan bahwa ada banyak capres yang disorongkan oleh Istana, salah satunya adalah Ganjar Pranowo.
Di video itu juga disebut bahwa untuk bisa memenangkan Pilpres, maka mereka harus mengkotak-kotakkan pemilih berdasarkan keyakinan. Harapannya, strategi itu bisa memuluskan capres kesayangan Istana itu. Nah, di situlah para buzzer akan masif bekerja untuk bisa memenangkan capresnya itu.
Partai Demokrat juga menyebut "Aminoto" yang direnggut dari Cokroaminoto.
Partai Demokrat mempertanyakan mengapa terus menerus mengkoyak-koyak soal agama dan keyakinan.
Video dari Partai Demokrat tersebut turut direspons kembali oleh Ade Armando dan Cokro TV itu sendiri.
Kita tahu para buzzer itu tidak bekerja sendiri. Mereka tergabung dalam grup Cokro tanpa Aminoto. Menakuti-nakuti calon pemilih dari umat minoritas! pic.twitter.com/bqiEXMlSjS
— #RepublikDagelan (@panca66) November 5, 2022
Dalam unggahan terbaru Cokro TV, Ade Armando mengatakan bahwa seharusnya Partai Demokrat malu untuk memproduksi karya seburuk itu.
Ade juga menilai bahwa mereka memutarbalikkan fakta dan memfitnah, karena menuduh Cokro TV sebagai buzzer pemerintah yang bekerja sesuai pesanan rezim.
"Mereka memutarbalikkan fakta, mereka memfitnah. Menuduh Cokro TV sebagai buzzer pemerintah yang bekerja sesuai orderan rezim adalah kebohongan," ujar Ade Armando.
Ade juga menganggap bahwa Partai Demokrat pura-pura tidak tahu bahwa memang ada kelompok-kelompok yang menganggap Islam lebih tinggi daripada agama-agama lainnya.
Pendukung Ganjar Pranowo itu juga menilai Partai Demokrat telah menutup mata bahwa memang ada pelarangan gereja, pemaksaan jilbab, pemaksaan perda syariah, serta adanya kampanye bahwa yang boleh memimpin daerah hanya yang beragama Islam.
Ade juga menganggap Partai Demokrat pura-pura tidak tahu kalau FPI memang menyebarkan kebencian.
Menurut Ade, yang dilakukannya adalah bukan untuk memecah belah bangsa, melainkan karena mereka mencintai Indonesia.
"Kami mengecam itu semua bukan untuk memecah belah bangsa, tapi karena kami sangat cinta Indonesia," lanjut Ade.
Sumber: kontenjatim