GELORA.CO -Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diingatkan jangan sampai "dikadali" oleh Presiden Joko Widodo. Di mana keduanya tampak berbeda pandangan tentang penentuan calon presiden 2024. Megawati memilih menunggu untuk memberi pengumuman, sementara Jokowi mengobral petunjuk di hadapan publik.
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai bahwa potensi Jokowi pecah kongsi dengan Megawati, merupakan hal yang tidak mengherankan. Karena sebelumnya, Prabowo Subianto juga mengalami hal yang sama ketika mengorbitkan Jokowi.
"Publik tidak usah kaget kalau hari ini Jokowi pecah kongsi dengan Megawati," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/11).
Muslim menduga, kepentingan Jokowi sudah diraih dengan dukungan Megawati dan PDIP selama hampir dua periode ini.
Namun demikian, Muslim mengingatkan bahwa pengaruh Jokowi pada calon presiden (capres) yang didukungnya hanya 15,1 persen rakyat yang mendukung, berdasarkan survei Litbang Kompas.
"Jokowi makin lemah, dan jika Survei Indopol PDIP 17,59 persen Megawati masih kuat. Jadi dari sisi pencapresan Megawati lebih kuat dibanding Jokowi," kata Muslim.
Muslim pun juga mengingatkan, Jokowi tidak belagu meskipun saat ini masih memegang kendali pemerintahan dengan segala fasilitas dan kekuatan yang ada.
"Tapi publik juga ingatkan Megawati, jangan sampai Megawati 'dikadali' oleh Jokowi sebagaimana yang dialami oleh Prabowo," pungkas Muslim.
Sumber: RMOL