GELORA.CO -Puan Maharani menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Pukyong National University. Saat berada di Korea.
Dia bersama sang ibunda, Megawati Soekarnoputri menyempatkan diri untuk tabur bunga di lokasi tragedi Itaewon, Seoul.
Tabur bunga tersebut dinilai sebuah langkah baik dan sebagai rasa kemanusiaan. Namun, warganet di tanah air menilai bahwa Megawati dan Puan kurang peka.
Sebab, keduanya dikabarkan tidak melakukan hal yang sama di lokasi tragedi Kanjuruhan, Malang, yang juga menimbulkan jatuhnya ratusan korban jiwa.
Kekecewaan netizen ini juga dibahas dalam bincang-bincang santai antara filsuf politik Rocky Gerung dengan jurnalis senior Hersubeno Arief.
"Mereka (warganet) mempersoalkan kenapa jauh-jauh datang ke Korea Selatan? Tetapi ketika ada Tragedi Kanjuruhan kok Ibu Megawati dan tidPuan Maharani ak kedengaran," tanya Hersubeno Arief.
"Gak ada pejabat yang datang ke situ, ketua partai juga menganggap itu sekedar tragedi, dia gak bisa paham bahwa itu juga konstituen," sebut Rocky Gerung dalam video di kanal YouTube @Rocky Gerung Official yang dilihat denpasar.suara.com, Jumat (11/11/2022).
"Kendati publik Indonesia seolah-olah tidak peduli, tapi begitu ada perbandingan mereka langsung anggap bahwa ini gak benar," ulang Rocky Gerung.
Dia juga menilai komentar dan penilaian publik terhadap kegiatan Puan dan Mega di Korea sah-sah saja. Di mana masyarakat menilai ada ketidakadilan di Tragedi Kanjuruhan namun tidak mendapat perhatian dari Puan maupun Mega.
"Jadi keluh kesah atau sinisme dari netizen menunjukkan bahwa rakyat kita peka terhadap ketidakadilan," tukasnya. ***
Sumber: suara