Loyalis Ganjar Sebut AHY Miskin Literasi, Buntut Pernyataan Rakyat Butuh Makan daripada Infrastruktur

Loyalis Ganjar Sebut AHY Miskin Literasi, Buntut Pernyataan Rakyat Butuh Makan daripada Infrastruktur

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi sorotan usai menyenggol Pemerintah Indonesia.

Dalam pernyataannya itu, AHY menyebut bahwa rakyat Indonesia lebih buruh makan yang baik daripada gembar-gembor soal infrastruktur.

Loyalis Ganjar Pranowo sekaligus Direktur Centre for Youth and Population Research (CYPR), Dedek Prayudi pun turut berkomentar menanggapi pernyataan AHY.

Secara blak-blakan, Dedek menyebut bahwa putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu miskin literasi buntut pernyataannya tersebut.


"Bagi saya statement AHY ini menunjukkan betapa seorang Ketua Umum Partai Demokrat saat ini miskin literasi," kata Dedek, dikutip dari wartaekonomi.co.id (media partner Suara.com) pada Rabu (23/11/22).

Dedek yang juga menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu turut mengklaim bahwa segala pembangunan infrastuktur yang dibangun oleh Jokowi selama ini juga berdampak bagi rakyat.


"Komitmen pembangunan Jokowi tentu turut berimbas postif pada kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya bagi masyarakat kota besar namun juga turut menyentuh hingga pelosok desa,” ungkapnya.

Menurut Dedek, Jokowi telah menbuat pertumbuhan inklusif pada sektor ekonomi dan pertumbuhan yang menekan angka ketimpangan dari pembangunan infrastrutur yang dibangunnya.

Dia pun membeberkan rasio ketimpangan di era SBY dan Jokowi.


“Indikator ketimpangan rasio gini yang diwariskan SBY ke Jokowi 0,414 pada 2014, BPS mencatat pada September 2019 rasio gini berhasil ditekan menjadi 0,380. Memang sempat naik menjadi 0,385 pada Desember 2020 karena Covid, tapi sekarang sudah mengalami trend penurunan yaitu 0,381 pada September 2021,” jelas Dedek.

Selain itu, Dedek juga menyebut bahwa ketimpangan di era SBY justru lebih besar dibandingkan masa Jokowi saat ini.

“Justru di Era SBY ketimpangan malah meroket dari 0,320 pada saat SBY dilantik (2004) menjadi 0,414 pada saat SBY turun tahta,” sambungnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, AHY memberikan pernyataan bahwa saat ini rakyat tak butuh pembangunan infrastruktur.

Rakyat dinilai lebih butuh makan yang baik untuk keluarganya meskipun sederhana.

"Mereka hanya ingin bisa makan, betul? Makan yang baik yang layak buat istri, buat anak, buat keluarganya, sederhana. Mereka tidak ingin yang luar biasa mewah, tidak, Mereka hanya ingin anak-anaknya bisa sekolah, bisa dapat kerja, betul, bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak," kata AHY dalam Pelantikan Serentak Pengurus DPC Partai Demokrat se-Jabar, Sabtu (19/11/22).

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita