GELORA.CO - Presiden Ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid, alias Gus Dur pernah mengalami kejadian tak mengenakkan saat kunjungan ke luar negeri. Dalam buku Ger-Geran Bersama Gus Dur karya amid Basyaib dan Fajar W. Hermawan, ayah Yenny Wahid ini cerita pernah dikirimi Pekerja Seks Komersil (PSK).
Alkisah saat sedang melakukan perjalanan ke Eropa, pesawat yang ditumpangi Gus Dur ditunda pemberangkatannya. Para penumpang pun diberikan penginapan di hotel gratis di Bangkok. Saat di dalam lift hotel menuju ke kamarnya, Gus Dur ditawari perempuan untuk menemaninya di kamar.
"Gratis aja nggak mau," jawab Gus Dur.
Alkisah di kesempatan lain, Gus Dur berkunjung ke suatu daerah bersama beberapa pejabat. Namun saat hendak istirahat, pintu kamarnya diketuk. Gus Dur kedatangan tamu seorang perempuan.
Gus Dur yang tidak tahu siapa perempuan tersebut, awalnya mempersilakan masuk. Namun, ketika sudah berbincang sekitar setengah jam, Gus Dur baru paham jika perempuan itu adalah "wanita yang biasa melayani tamu hotel".
"Baru setelah setengah jam ngobrol, saya tahu kalau dia itu adalah wanita yang sengaja dikirim untuk melayani saya," kata Gus Dur.
Gus Dur pun menjelaskan kepada perempuan tersebut siapa dirinya. "Begini, ya, kalau orang lain mungkin bisa. Tapi kalau saya dihadapkan pada situasi seperti ini malah nanti tidak berani melihat muka sendiri di cermin. Bahkan kalau pulang mungkin akan digebuki."
Namun karena takut dimarahi pengirim, perempuan itu tidak pergi dari kamar Gus Dur. Terpaksa, sebagai jalan keluar, Gus Dur memilih tidur di sofa panjang dalam kamar, sementara si perempuan tidur di kasur.
Pintu kamar sengaja dibuka. Tapi dari luar tentu tempat tidur tidak kelihatan. Banyak orang yang heran melihat kamar Gus Dur yang pintunya terbuka dan ada orang tidur di sofa. Semua itu dilakukan Gus Dur untuk menghindari fitnah.
Sumber: wartaekonomi