GELORA.CO - Luiz Inacio Lula da Silva pada hari Ahad memenangkan pemilihan presiden putaran kedua Brazil mengalahkan pesaingnya Jair Bolsonaro, pendukung Zionis ‘Israel’, lansir Anadolu (31/10/2022).
Lula, yang dipenjara atas tuduhan korupsi namun akhirnya dibatalkan oleh MA pada tahun lalu, mengalahkan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro dengan memperoleh 50,9% suara. Sementara Bolsonaro memperoleh 49,1%.
Bolsonaro, presiden incumben, yang terpilih pada 2018 mengubah Brazil menjadi sahabat baru Zionis ‘Israel’. Dia bahkan tidak malu-malu untuk tampil di publik dengan membawa bendera Zionis.
Lula, sebaliknya, merupakan pendukung kemerdekaan Palestina dan hak asasi manusia di seluruh dunia. Sehingga kekalahan Bolsonaro ini menjadi kemenangan untuk perjuangan Palestina.
Terpilihnya Lula menjadi presiden Brazil ini disambut oleh banyak pemimpin Amerika Latin. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador adalah salah satu pemimpin Amerika Latin pertama yang mengucapkan selamat kepada mantan pemimpin serikat yang menjabat sebagai presiden dari 2003 hingga 2010.
“Lula menang, memberkati rakyat Brasil. Akan ada kesetaraan dan humanisme,” kata Lopez Obrador di akun Twitter-nya.
Presiden Argentina Alberto Fernandez juga memberi selamat kepada Lula, dengan mengatakan “kemenangannya membuka era baru bagi sejarah Amerika Latin.”
“Waktu harapan dan masa depan dimulai hari ini. Di sini Anda memiliki mitra untuk bekerja dan bermimpi besar untuk kehidupan yang baik bagi masyarakat kita, ”kata Fernandez di media sosial.
Dari ibu kota Caracas, Presiden Venezuela Nicolas Maduro merayakan “kemenangan rakyat Brasil.”
“Hidup rakyat yang bertekad untuk merdeka, berdaulat, dan mandiri! Hari ini di Brasil, demokrasi menang,” katanya.
Menurut Presiden Bolivia Luis Arce, kemenangan Lula akan “memperkuat demokrasi dan integrasi Amerika Latin.”
Dia mengatakan presiden Brasil yang akan datang akan memimpin rakyat “di jalan perdamaian, kemajuan dan keadilan sosial.”
Presiden Kolombia Gustavo Petro merayakannya dengan “Hidup Lula,” dan kepala negara Chili Gabriel Boric men-tweet foto tangan Lula menyentuh bendera Brasil dengan pesan yang mengatakan “Lula. Sukacita.”
Pedro Castillo, yang dilantik sebagai presiden Peru pada Juli 2021, mengatakan kemenangan Lula “sangat penting untuk memperkuat persatuan Amerika Latin.”
Presiden baru Brasil bergabung dengan gelombang baru para pemimpin kiri yang berkuasa di Meksiko, Argentina, Bolivia, Peru, Kolombia, dan Honduras, sebuah perubahan yang menjanjikan untuk membentuk kembali politik kawasan di tahun-tahun mendatang.
Palestina Sambut Baik Kemenangan Lula di Pemilu Presiden Brasil
Pejabat Palestina menyambut kemenangan Luiz InĂ¡cio Da Silva (Lula) dalam Pemilu Presiden melawan Presiden pejawat Brasil Jair Bolsonaro akhir pekan ini. Kemenangan Lula diharapkan akan meningkatkan dukungan global untuk Palestina.
Ahmad al-Deek dari Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan hubungan bilateral antara Brasil dan Palestina mengambil langkah mundur selama masa jabatan Jair Bolsonaro. Ia menyebut adanya pendekatan tidak seimbang Bolsonaro terhadap konflik Palestina-Israel.
“Da Silva dikenal karena dukungannya terhadap perjuangan Palestina; pandangannya selaras dengan resolusi PBB,” kata Al-Deek dilansir dari The New Arab, Senin (31/10/2022).
Salem Mefreh (65 tahun), mantan wali kota sebuah kota kecil dekat Betlehem, sangat gembira melihat Da Silva memenangkan pemilihan untuk mendukung Palestina. Lula disebut sebagai sosok yang bangkit dari awal yang sederhana dan sekarang memimpin salah satu ekonomi terbesar di dunia.
"Dia adalah pria untuk orang-orang miskin, dan dia mengangkat perekonomian Brasil. Saya berharap orang-orang di sini bisa seperti dia," tambah Mefreh.
Sementara itu, Mustafa Barghouti, pemimpin 'Inisiatif Nasional Palestina, mengatakan kepada TNA bahwa kemenangan pemilihan Da Silva akan meningkatkan dukungan global untuk Palestina dan membuka jalan bagi dunia multi-kutub.
Lula melawan pejawat sayap kanan Jair Bolsonaro dan dengan tipis memenangkan putaran kedua yang memecah-belah pada hari Ahad lalu. Ini akan menjadi masa jabatan ketiganya di usia 77 tahun.
Ketika mantan presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017 dan kemudian memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei 2018, Bolsonaro tampaknya mengikutinya, tetapi ia kemudian mundur di tengah kekhawatiran boikot perdagangan. Sebaliknya, Brasil membuka misi dagang di Yerusalem pada Maret 2019.
Pada Ahad lalu, Michele Bolsonaro, istri Presiden pejawat Jair Bolsonaro, tiba di tempat pemungutan suara dengan mengenakan kaus bergambar bendera Israel. "Semoga berkat Tuhan kita tercurah atas Brasil dan Israel," tulisnya di media sosial.
Baru-baru ini, mantan presiden AS Trump mendukung Jair Bolsonaro. "Kepada rakyat Brasil, Anda memiliki peluang besar untuk memilih kembali pemimpin yang fantastis, pria yang fantastis," kata Trump.
Kembalinya Da Silva mengakhiri spekulasi baru bahwa Bolsonaro akan memindahkan kedutaan Brasil dari Tel Aviv ke Yerusalem jika dia memenangkan masa jabatan lagi. "Kemenangan ini mencerminkan kemenangan bagi demokrasi. Kami mengucapkan selamat kepada rakyat Brasil yang memilih keamanan masa depannya dan masa depan kemanusiaan," kata kementerian luar negeri Palestina dalam sebuah pernyataan. []