Gus Umar Semprot Henri Subiakto: Jangan Bawa Nama Jokowi untuk Urusan Kebencian Lo ke Anies, Paham?

Gus Umar Semprot Henri Subiakto: Jangan Bawa Nama Jokowi untuk Urusan Kebencian Lo ke Anies, Paham?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Syadat Hasibuan alias Gus Umar memberi peringatan kepada eks Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Prof Henri Subiakto. Dia menilai Henri telah membawa nama Presiden Jokowi untuk kebenciannya terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Menurut Gus Umar, sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sebagai eselon I bertolak belakang dengan Undang-undang (UU) ASN yang melarang ASN mencampuri urusan politik. Jika mau terjun ke dunia politik, Gus Umar menyarankan Henri berhenti dari ASN dan bergabung dengan partai politik.

"Henry subiakto. Lu itu ASN dan esselon I bertolak belakang dgn UU ASN yg melarang ASN campur urusan politik. Klu lu mau terjun di politk mending lu berhenti dr ASN dan gabung parpol. Dan lu jgn bawa2 nama Jokowi utk urusan kebencian lo ke anies. Paham lo?" cuit Gus Umar di lini masa Twitter-nya, dikutip Rabu (2/11/2022).

Sebelumnya, eks Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Prof Henri Subiakto, menilai Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Anies Baswedan itu citranya bertolak belakang.

Menurut Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga ini, partai yang ketua umumnya Surya Paloh itu kental dengan nasionalisme dan restorasi dan pendukungnya mayoritas Jokower, sedangkan mantan Gubernur DKI Jakarta lebih kental dengan Islam politik dan merupakan antitesa Jokowi.

Alumni Program Doktor Ilmu Sosial Unair ini menyebutkan pendukung NasDem kecewa dengan arah politik yang tidak cocok dengan nasionalisme mereka.

"NasDem & Anies itu citranya bertolak blkg. NasDem kental nuansa Nasionalisme & Restorasi. Pendukungnya mayoritas Jokower. Anies lbh kental dg nuansa Islam politik & antitesa Jokowi. Pendukung NasDem kecewa dg arah politik yg tdk cocok dg nasionalisme mrk," cuit Henri Subiakto dikutip FAJAR.CO.ID.

Henri Subiakto juga mengunggah di lini masa Twitternya tautan sebuah berita salah satu media online berjudul "Survei LSI Denny JA: NasDem Terancam Tak Masuk DPR di 2024" yang diunggah media itu pada Selasa, 01 November 2022 lalu.

Cuitan Prof Henri Subiakto ditanggapi akun @HallOfHoaks. Akun itu menyebutkan pernyataan Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga itu hoaks.

"Pernyataan @henrysubiakto yg melampirkan tautan berita berjudul 'Survei LSI Denny JA: NasDem Terancam Tak Masuk DPR di 2024' dan seolah-olah dikarenakan citra partai NasDem dan Anies yang bertolak belakang sehingga membuat pendukung NasDem kecewa adalah HOAKS," cuit @HallOfHoaks.

Akun @HallOfHoaks menyebut, survei tersebut dilakukan pada tanggal 11-20 September 2022, di mana saat itu Partai NasDem belum mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden yang mereka usung. Partai NasDem baru mendeklarasikan pencalonan Anies pada 3 Oktober 2022.

"Perilaku menyebarkan HOAKS seperti yg dilakukan oleh @henrysubiakto adalah perilaku yg amat tercela! Yuk lawan terus konten-konten HOAKS," beber @HallOfHoaks.

Sumber: wartaekonomi
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita