GELORA.CO -Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 memang masih berlangsung hampir dua tahun mendatang. Namun panasnya hawa pencapresan sudah mulai terembus belakangan ini.
Dalam hal ini, dua partai yang curi start sejak pendaftaran partai di KPU adalah Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dua partai tersebut digadang-gadangkan mulai mesra dan bakal membangun koalisi bersama. Diketahui bahwa Ketua Umum (Ketum) Gerindra, Prabowo Subianto digadang-gadangkan bakal jadi calon presiden (capres) sementara Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin jadi calon wakil presiden (cawapres).
Namun belakangan pasangan itu disebut-sebut bakal karam sebelum berkembang. Pasalnya, mulai diisukan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bisa menendang posisi Cak Imin.
Kendati banyak isu berkembang bahwa Ganjar bakan geser poisisi Cak Imin, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menganggap angin lalu saja soal isu pasangan Prabowo-Ganjar.
"Tidak terganggu, kan baru setingkat isu. Karena kita berpegang saja pada pakta yang ditandatangani," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (23/11) seperti dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.
"Setahu saya tidak bahas itu (Ganjar), yang dibahas itu setidaknya Gerindra punya capres Pak Prabowo, PKB punya capres Gus Muhaimin," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jazilul menyebutkan bahwa kerja sama politik antara PKB dan Gerindra masih kuat dan tidak ada bayangan untuk terpecah.
"Ketika PKB gandeng dengan Gerindra, PKB tidak punya bayangan untuk pecah. Jadi kita ingin membangun kekuatan sampai menang," kata Jazilul.
"Dalam prinsip itu, kita membangun koalisi yang serius, tidak mikir bercerai. Karena kalau dalam istilah perceraian itu adalah sangat dibenci oleh Allah," tambahnya.
Gerindra Soal Perjodohan Prabowo-Ganjar
Sekertaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menjawab soal adanya kans Prabowo memilih Ganjar Pranowo sebagai cawapres.
Peluang itu menjadi pembicaraan usai Prabowo maupun Ganjar dianggap sebagai figur yang paling kencang mendapat sinyal dukungan dari Presiden Jokowi. Tak ayal, anggapan itu kemudian berkembamg hingga kepada wacana menduetkan keduanya.
"Ya waktu tentu saja berjalan. Nanti akan sama-sama kita ikuti dengan siapa Pak Prabowo akan menjadi presiden, dengan siapa nanti Pak Prabowo akan berpasangan dalam hal memilih wakil presiden," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Kendati demikian, Muzani menegaskan bahwa posisi Gerindra saat ini sudah terikat koalisi dengan PKB. Tentu untuk menentukan capres, apalagi cawapres perlu pertimbangan kedua ketum, yakni Prabowo dan Muhaimin Iskandar.
"Cuma untuk diketahui bahwa Gerindra dan PKB sekarang telah mengikrarkan diri dalam sebuah perjanjian kerja sama politik 2024 yang itu dideklarasikan tanggal 13 Agustus 2022 yang lalu sehingga perjanjian koalisi ini mengikat satu sama lain," ujar Muzani.
Sumber: suara