GELORA.CO -Salah satu momen persidangan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang menarik adalah saat menghadirkan ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer sebagai saksi, Kamis (24/11/2022).
Saat itu, Adzan Romer sempat dianggap memberikan keterangan yang berbeda-beda pada persidangan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo.
Akibat ucapannya yang dianggap berbelit-belit dan berubah-ubah, Adzan Romer saat itu sempat didesak oleh jaksa penuntut umum (JPU) untuk mengaku apa yang membuatnya jadi seperti itu.
Jaksa penuntut umum menggali soal kesaksian Adzan Romer yang kerap berubah-ubah dalam persidangan.
"Sebab, awalnya kami masih takut memberikan kejujuran," kata ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer, menjawab pertanyaan jaksa di PN Jaksel, Rabu (9/11/2022). "Takut memberikan kejujuran, takut kepada siapa? Kita kan takut pada Tuhan, kita takut mati atau kita takut apa?" tanya jaksa. "Takut sama bapak, Pak. Pak Sambo," kata Adzan Romer.
Adapun Adzan Romer menjelaskan ketakutan itu berdasar karena melihat Brigadir J tewas di rumah dinas, Duren Tiga, Jakarta Selatan. "Takut saja, Pak. Karena ini sudah ada yang meninggal," katanya.
Mau Lindungi Bharada E Kesaksian dari seorang mantan ajudan terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo yakni Adzan Romer menjadi salah satu momen menarik selama persidangan para terdakwa berlangsung. Saat itu, sang ajudan, Adzan Romer menyebut bahwa sang bos, membuatnya ketakutan, terutama setelah kejadian tewasnya Brigadir J.
Menurut Adzan Romer saat itu, setelah kematian Brigadir J, Ferdy Sambo mengaku menghabisi ajudannya itu demi melindungi sang eksekutor, Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E. Adapun kata Adzan Romer, Ferdy Sambo mau melindungi Bharada E setelah dia meminta ajudannya menghabisi Brigadir J.
Di persidangan beberapa waktu lalu, ketua majelis hakim, Wahyu Iman Santosa, bertanya kepada Adzan Romer terkait apa yang disampaikan oleh Ferdy Sambo ketika mengumpulkan ajudannya tersebut.
“Bagaimana kalau ini terjadi pada anak, istri, atau keluarga kalian?" kata Adzan Romer, menirukan perkataan Ferdy Sambo, pada sidang yang digelar di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).
Setelah peristiwa tersebut, Adzan Romer juga menyebut bahwa Ferdy Sambo berani mempertaruhkan jabatan demi membela Bharada E. "Richard (Bharada E) kamu akan saya bela walaupun pangkat dan jabatan taruhannya," kata Adzan Romer, menirukan perkataan Ferdy Sambo pasca peristiwa pembunuhan Brigadir J.
Ferdy Sambo Mau Sikut Adzan Romer Adzan Romer selain memberikan keterangan takut pada Brigadir J ternyata juga pernah membuat keterangan lain.
Dirinya yang dihadirkan dalam sidang perkara pembunuhan Brigadir J atas terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E menyebutkan tentang kronologi pasca pembunuhan Brigadir J.
Adapun Adzan Romer mengatakan Ferdy Sambo keluar rumah dinasnya, Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang membuat peristiwa pasca kejadian berujung menegangkan. "Pak FS menyikut saya setelah saya masuk mendengar suara tembakan dari luar rumah," kata Adzan Romer di PN Jaksel.
Adzan Romer menjelaskan dirinya tidak mengetahui maksud dari kejadian tersebut. Menurut dia, Ferdy Sambo langsung menuju garasi yang dikuti para ajudannya. Di situlah menurut Adzan Romer Ferdy Sambo hampir menyikutnya.
Sembari masuk ke dalam rumah, Ferdy Sambo, menurut Adzan Romer mengatakan, “Kalian tidak bisa jaga ibu." Setelah itu Adzan Romer keluar dari rumah dan diikuti oleh Ferdy Sambo.
“Sampai di luar Saya mendengar ada perintah dari pak FS kepada Bang Ricky untuk mengantar Ibu kembali ke Saguling," jelasnya. Adzan Romer mengatakan Ricky Rizal pergi ke rumah Saguling, sementara dirinya masih berada di rumah Ferdy Sambo.
Sumber: tvOne