GELORA.CO -Perhelatan acara relawan Jokowi bertajuk “Gerakan Nusantara Bersatu” di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (26/11) terus menuai kritik.
Bukan hanya dari sisi penyelenggaraan acaranya yang juga dikiritik publik lantaran tak mengindahkan larangan penggunaan SUGBK menjelang Piala Dunia U20 2023, juga sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengarahkan relawan mendukung salah satu calon dinilai berlebihan.
Padahal, lazimnya pihak-pihak yang berkampanye itu adalah dia yang ikut pemilu. Sedangkan, kepala negara tidak semestinya bersikap demikian di negara demokrasi.
“Sejarah akan mencatat proses demokrasi di negeri ini dibegal oleh pemimpin yang mandatnya hampir sunset, Yang mengklaim junjung tinggi demokrasi, namun mencari celah untuk proses demokrasi diciderai,” ujar Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/11).
Di sisi lain, Politikus Muda Partai Demokrat ini juga menilai, acara tersebut berupaya membenturkan relawan dengan partai politik yang dimandadkan oleh konstitusi dalam melahirkan kepemimpinan nasional. Menurut Syahrial, sikap Kepala Negara tersebut sudah keterlaluan.
“Relawan vs Parpol. Hendak merampas kedaulatan partai. Jahat bukan?” pungkasnya.
Sumber: RMOL