GELORA.CO -Kang Dedi Mulyadi Menghadiri sebuah acara proyek penanaman tanaman pangan yang dibagikan dalam ungghan Youtube di kanal Kang Dedi Mulyadi Channel pada 11 November 2022.
Proyek program penanaman pangan dalam program Giat Ketahanan Pangan ini melibatkan perusahaan swasta, pemerintahan Desa beserta TNI yakni Dandim Purwakarta.
Dalam pertemuannya kang Dedi bertemu dengan sejumlah kepala Desa dan aparat lainnya bahkan perwakilan dari perusahaan dan Dandim.
Hal mengejutkan terjadi ketika kang Dedi saat tiba dilokasi peresmian program penanaman tanaman pangan ini.
Tiba-tiba kang Dedi berseloroh bahwa ada sebagian tanahnya yang terserobot oleh proyek penamanam tanamana pangan ini, dan minta pertanggung jawabannya.
Dihadapan para kepala Desa, bahkan turut hadir pula Wakil Bupati Purwakarta, kang Dedi memanggil perwakilan pihak perusahaan untuk menanyakan status tanahnya itu.
"Ini bapak garap tanah siapa? batasnya mana batasannya?," tanya kang Dedi Mulyadi kepada perwakilan Perusahaan.
Lanjut kang Dedi menegaskan bahwa tanahnya yang hampir satu hektar telah terserobot proses pembangunan proyek ini.
"Ini batasannya ambil tanah saya sebagian, hampir satu hektar," tegas kang Dedi.
Kang Dedi terus meminta bentuk pertanggung jawabannya seperti apa kepada pihak perusahaan, sampai meminta sejumlah nominal untuk ganti rugi.
"Tiga ratus ribu per meter," celetuk kang Dedi.
Menerima jawaban yang tak memuaskan, Kang Dedi meminta keterangan dari kepala Desa, tentang proses pengukurannya seperti apa.
"Kalau sudah keambil, tanggung jawabnya apa,?" tanya lagi kang Dedi
"ya nanti duduk bersama lagi," jawab perwakilan perusahaan.
Mendengar jawaban itu lantas kang Dedi meminta DP pembayaran tanah yang berkisar 3 miliar, sambil meminta dompet dari si perwakilan perusahaan.
Kang Dedi lantas mengambil uang yang ada didalam dompet dari pihak perusahaan dan menyerahkan uang itu kepada salah seorang Kepala Desa.
Pemberian uang itu dianggapnya sebagai bentuk tanda insyaf dari perusahaan.
"Jadi yang punya tanah ini insyaf, dulu nambang sekarang ujar kang Dedi.
Usut punya usut, ternyata kabar tanah kang Dedi yang diserobot adalah tidak benar, Kang Dedi hanya nge prank pihak perusahaaan.
"Aslinya memang saya punya tanah disini?, kagak ada. Ada juga tanah perhutani," ujar kang Dedi sambil diikuti gelak tawa.
Lanjut, kang Dedi Mulyadi memasuki ruangan peresmian, didampingi Komandan Dandim dari pihak TNI.
"Karena pertahanan negara itu, sangat tergantung pada ketahanan pangan rakyat," tukas kang Dedi.
Sumber: suara