GELORA.CO -Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus menyebut acara relawan Jokowi bertajuk Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11/2022) lalu diselenggarakan tanpa adanya urgensi.
Deddy Sitorus juga menerangkan bahwa acara tersebut digelar di momentum yang tidak tepat.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Deddy Sitorus saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Catatan Demokrasi yang tayang di kanal YouTube tvOneNews pada Selasa (29/11/2022) kemarin.
"Apa urgensinya. Setiap hari Pak Jokowi ketemu rakyat, setiap hari ketemu relawan. Kenapa sekarang," kata Deddy seperti dikutip Mamagini pada Rabu (30/11/2022).
Dalam pernyataannya, politisi dari partai berlambang banteng ini menerangkan beberapa poin mengapa acara relawan Jokowi tersebut digelar di waktu yang tidak tepat.
Hal ini karena Indonesia baru saja menggelar acara G20. Selain itu, juga karena kini Indonesia juga sedang diterpa musibah yakni gempa bumi yang mengguncang Cianjur Jawa Barat beberapa waktu lalu.
"Dari sisi momentum, kita baru menyelesaikan G20 yang mencapai begitu banyak hal. Tidak ada yang bicara G20. Kita menghabiskan berapa uang itu untuk G20, mungkin triliun, 600 miliar bubar sehari gara-gara urusan di GBK," ujar Deddy.
"Kita tahu bahwa di Cianjur sedang terjadi bencana yang cukup dahsyat. Banyak sekali orang yang meninggal, ratusan. Masih banyak yang di tenda-tenda pengungsian, masih banyak yang belum dapat tempat dirawat, banyak desa-desa yang tidak bisa terjangkau karena logistik bantiuan menumpuk di kota," lanjutnya.
Deddy Sitorus lantas menyebut bahwa sensifititas beberapa pihak telah hilang sehingga menggelar acara Gerakan Nusantara Bersatu tersebut pada Sabtu lalu.
"Apakah kita kehilangan sensitifitas sehingga kita tidak bisa menunda kegiatan itu beberapa saat saja sampai kita merasa bahwa persoalan di Cianjur sudah bisa terselesaikan dengan baik. Hanya menunda," terangnya.
Sumber: suara