Betis PSK Pemicu Penikaman Polisi Penuh Koreng, Diduga Ini yang Bikin Korban Cancel BO

Betis PSK Pemicu Penikaman Polisi Penuh Koreng, Diduga Ini yang Bikin Korban Cancel BO

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Beredar foto penampakan kaki PSK pemicu penikaman polisi pengaman KTT G20. Diduga itu yang membuat korban kehilangan selera dan membatalkan kencan.

Lu Kerti Dana Sari diamankan pasca penikaman Fitra Nur Syamsyah. Fotonya terpampang sedang duduk di kursi merah, di depan meja penyidik. Mengenakan baju cokelat. Hampir senada dengan warna kulitnya yang eksotis. Dipadu rok levis yang sangat pendek. Memperlihatkan paha hingga ujung kakinya. Kedua tangannya dikepit di antara paha.

Mulai paha hingga betis, tampak bekas luka korengan. Kulit cokelat tak mampu menyembunyikan bekas luka korengan itu. Ada pula foto Luh Kerti Dana Sari di profil michat. Tampak mulus dan putih. Mengenakan baju krem yang minim.

Diduga, luka korengan itu yang membuat korban Fitra Nur Syamsyah membatalkan kencan. Polisi asal Barru, Sulsel yang ditugaskan melakukan pengamanan KTT G20 itu, lantas meminta kembali uangnya.

Namun, Luh Kerti Dana Sari tak bersedia mengembalikan. Pria berusia 22 tahun itu pun marah besar. Keduanya lalu cekcok. Teriakan Luh Kerti Dana Sari memancing seorang bernama Alvin mendekat dan membantu Luh Kerti Dana Sari.

Kejadian bermula pada Rabu, 16 November 2022, pukul 01.00 Wita di salah satu hotel di Denpasar, Bali. Saat itu, korban memesan PSK cewek melalui aplikasi MiChat. Dan bertemu seorang cewek MiChat berinisial Luh KDS. Setelah tawar-menawar selesai, akhirnya mereka sepakat bertemu di Hotel Permata Dana, Jalan Pidada V, Ubung, Denpasar, Bali.

Akan tetapi, sesampainya di hotel, ternyata Fitra ingin membatalkan transaksi tersebut. Diduga korban Fitra menganggap tidak sesuai dengan keinginan.

Belum diketahui persis mengapa korban menilai tidak sesuai dengan keinginannya. Namun, diduga antara foto cewek yang ada di aplikasi MiChat tidak seperti saat mereka bertemu langsung.

Alhasil, korban Fitra pun meminta uang yang sudah diberikan kepada korban Luh KDS kembali. Ternyata, permintaan korban Fitra ini mengakibatkan terjadi keributan.

Luh Kerti Dana Sari pun berteriak hingga terdengar pengunjung atau warga lainnya. Teriakan Luh Kerti Dana Sari tersebut membuat seorang yang bernama Alvin datang membantu. Korban Fitra pun terlibat berkelahian dengan terduga pelaku bernama Alvin, hingga berujung penusukan.

“Ribut karena korban membatalkan transaksi dan minta uang kembali. Terjadilah cekcok sampai terjadi penusukan,” jelas sumber di lapangan.

Disebut korban Fitra tertikam menggunakan senjata tajam yang mengenai leher bagian kanan. Seorang Satpam di lokasi pun datang untuk mengamankan situasi. Akan tetapi, terduga pelaku bernama Alvin sudah kabur lebih dulu.

Sedangkan korban yang berlumuran darah dibawa ke RSUD Wangaya di Jalan Kartini, Denpasar. Namun sayang, korban Fitra meninggal dunia.

“Sempat terjadi perkelahian antara korban dan pelaku, tapi setelah pelaku kabur, korban mengaku ditikam oleh pelaku yang sudah kabur itu,” jelasnya.Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi mengaku belum mendapat informasi terkait penusukan terhadap anggota polisi pengamanan G20 tersebut. “Saya masih cari datanya. Saya belum dapat laporan,” kata Iptu Ketut Sukadi. (*)

Sumber: herald
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita