GELORA.CO - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti pernyataan dari kader Partai PDI Perjuangan (PDIP) Beathor Suryadi yang menyebutkan bahwa pemilihan presiden atau Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (Paslon) dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Indonesia Raya (KIR).
Diketahui, pernyataan Beator terkait ketua-ketua partai politik bersepakat melawan peran oligarki dalam Kontestasi Politik 2024. Perlawanan itu berupa menutup paslon yang dibiayai oleh oligarki pada 2024.
"Bagi Beathor adalah justru oligarki itu adanya diganjar dan Anies karena itu untuk menyetop keran oligarki, Ganjar dan Anies tidak dicalonkan, yang dicalonkan adalah ketua ketua umum partai politik yang sudah berdarah-darah," ungkap Refly Harun melalui video di akun YouTube pribadi miliknya, Senin (21/11).
"Skenario ini menjadi menarik ya karena make sense kalau kita ingin mempertahankan kekuasaan dan mempertahankan oligarki partai politik dalam pilpres agar jangan sampai yang menjadi presiden itu selalu bukan ketua-ketua umum partai politik yang sudah bersusah payah tapi orang lain yang populer tinggal menunggangi partai politik," tambah Refly Harun.
Lanjut, Refly Harun juga kerap membeberkan soal Pilpres di tahun 2004 dimana saat itu Partai Demokrat menjual nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Contoh misalnya pada Pilpres 2004 memang Demokrat itu menjual SBY, tapi jangan lupa yang mendirikan dari awal bukan SBY. SBY itu ibaratnya dijual namanya seperti juga partai Sri Mulyani tetapi pada waktu itu tidak sukses untuk ikut pemilu dan kemudian Demokrat akhirnya betul sukses dia mencalonkan SBY. Tapi SBY non in the position as a chairman of the political party," tutur Refly Harun.
"Tetapi dia hanya apa penasehat dan lain sebagainya. Demikian juga Jokowi bukan sebagai a chairman of the political party," tambahnya.
Refly Harun juga menjelaskan lebih lanjut terkait pernyataan dari Beathor yang diketahui adanya upaya melawan dalam oligarki.
"Nah sekarang mereka ingin ketua partai politik dong yang menjadi calon, karena mereka percaya yang dibiayai oleh oligarki itu adalah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terutama Ganjar pranowo it seems oligarki akan membiaya dia untuk memenangkan pertarungan," papar Refly Harun.
"Nah untuk melawan oligarki tersebut maka ketua-ketua umum partai ini bersepakat menghadirkan dua pasangan calon," tandasnya.
Sumber: wartaekonomi.