GELORA.CO - Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti nasib Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat yang kini menjadi tempat main odong-odong.
Diketahui, Bandrara Kertajati dibangun dengan menyedot uang negara hingga Rp2,6 triliun.
Hal tersebut ditanggapi Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Gigin Praginanto menyinggung proyek tersebut hanya asal jadi.
Gigin Praginanto juga mengungkapkan bahwa Bandara Kertajati merupakan salah satu dari proyek yang asal jadi.
"Ini cuma salah satu dari sekian banyak proyek asal jadi," ungkap Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya, Senin (7/11).
Ini cuma salah satu dari sekian banyak proyek asal jadi https://t.co/peq8edzbgs
— gigin praginanto (@giginpraginanto) November 7, 2022
Sebagai informasi, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Mei 2018. Luas area bandara ini adalah yang terbesar di Indonesia setelah pelabuhan udara Soekarno Hatta di Tangerang.
Terkini, nasib Bandara Kertajati kerap jadi perbincangan warganet lantaran kondisinya yang saat ini hanya menjadi tempat main odong-odong maupun tuan rumah foto prewedding.
Diketahui, Bandara Kertajati berhenti melayani penerbangan reguler berjadwal pada Juli 2019 karena sepi penumpang.
Kondisi sepi penumpang tersebut disebabkan akses ke bandara yang tidak memadai ditambah adanya pandemi Covid-19.
Bandara Kertajati dikabarkan tengah sibuk berbenah untuk melayani penerbangan penumpang komersial pada November hingga Desember 2022.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk persiapan itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia dan Lion Air.
"InsyaAllah untuk pertama ada empat penerbangan. Pada Desember nanti bertambah menjadi delapan penerbangan. Paling tidak ada dua penerbangan untuk umrah," terang Budi Karya melalui laman Kemenhub.
Meski begitu, setelah terdampak pandemi Covid-19, Kemenhub bersama para stakeholder penerbangan telah melakukan upaya pemulihan. Caranya yakni dengan membuka penerbangan komersial dari Bandara Kertajati ke sejumlah daerah seperti Kalimantan dan Bali.
Sumber: wartaekonomi