GELORA.CO - Dalam kanal YouTube Cokro TV, pegiat media sosial Ade Armando menyerukan para umat Kristen untuk bersatu dan kompak agar bisa membendung Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ade Armando yang juga pendukung Ganjar itu mengatakan bahwa apabila suara umat Kristen terpecah, maka peluang Anies untuk memenangkan Pilpres pun juga akan terbuka lebar.
Ade mengungkit mengenai kejadian sebelumnya, di mana pada September lalu beredar foto Anies yang mengenakan stola saat meresmikan pembangunan gereja Bethel di Penjaringan, Jakarta.
Stola adalah aksesoris seperti syal yang sering digunakan para pendeta saat sedang ibadah di gereja.
Menurut Ade, itu adalah sebuah cara yang dilakukan kubu Anies agar bisa mendekati umat Kristen.
Ade kemudian menyarankan para umat Kristen untuk bisa bersatu dan menjalin kekompakan untuk bisa membendung Anies.
Adanya pernyataan Ade itu turut direspons oleh kalangan orang Kristen itu sendiri.
Menurut penyanyi Frans Mohede, dia mengatakan bahwa sayangnya sekarang ini bukan 2019.
Dia menambahkan bahwa meskipun jumlah orang Kristen sedikit, namun tidak semuanya bisa dibodohi.
Frans juga mendesak untuk menghentikan segala jenis politik identitas yang ada.
Menurutnya, bangsa Indonesia itu mencari kedamaian dan bukan sekadar cari makan untuk melanjutkan hidup.
"Sayangnya ini bukan 2019. Orang Kristen memang sedikit, tapi ga semua mudah elo bodohin. Milih pemimpin itu pakai nalar dan feeling, bukan kata elo atau kata siapa. Stop politik identitas. Bangsa Indonesia cari kedamaian, bukan sekedar cari makan utk melanjutkan hidup." kata akun @franc***
Pakar tata kota dari Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja pun turut mengomentari pernyataan Ade Armando itu. Berikut adalah komentarnya.
"Politik identitas HARAM dilakukan, KECUALI oleh genk aku sendiri dong," demikian ujar genk jualan keberagaman. "Situ protes? Pasti situ radikul radikul." Selamat pagii." ujar @elisa_jkt
Selain Frans dan Elisa tersebut, Komika Sam Darma Putra Ginting alias Sammy Notaslimboy juga ikut mengomentari pernyataan dari Ade Armando. Menurut komika tersebut, yang harus dilawan adalah narasi bahwa berbeda pilihan politik = terbelah.
"Yang perlu dilawan adalah narasi: berbeda pilihan politik = terbelah. UNTUK AGAMA APAPUN."
Sumber: kontenjatim