GELORA.CO - Pemerintah China menyoroti pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Secara khusus Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengapresiasi komentar Prabowo bahwa Indonesia merasa terhormat berteman baik dengan China dan AS, serta menjaga hubungan persahabatan dengan kedua negara.
"Kerja sama strategis tingkat tinggi China-Indonesia memberikan contoh kekuatan diri melalui persatuan dan kerja sama yang tulus antara negara-negara berkembang utama," kata Zhao dalam konferensi pers Rabu (23/11), seperti dikutip dari CGTN.
"China dan Indonesia, baik sebagai negara berkembang utama maupun sebagai perwakilan dari negara berkembang, memiliki kepentingan bersama yang luas dan ruang kerja sama yang luas," ujarnya.
Zhao mengatakan, dari komentar Prabowo terlihat bahwa negara-negara kawasan umumnya mengejar keterbukaan dan inklusivitas daripada memihak.
"China berharap dapat bekerja sama dengan semua pihak untuk meningkatkan pertukaran dan dialog, mempromosikan kerja sama dan solidaritas, serta bersama-sama menjaga perdamaian dan kemakmuran kawasan," kata juru bicara itu.
"Presiden China Xi Jinping menghadiri KTT Kelompok 20 (G20) ke-17 di Bali, Indonesia dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, dan kedua pemimpin mencapai konsensus penting untuk bersama-sama membangun komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama," demikian Zhao.
Prabowo bertemu Austin di Jakarta pada Senin (21/11). Dalam pertemuan ini, keduanya membahas sejumlah poin terkait kerja sama pertahanan Indonesia-AS, di antaranya adalah terkait pendidikan prajurit TNI dan peralatan pertahanan. Dibahas juga tentang dua program di antaranya adalah terkait tawanan perang (prisoner of war/POW) dan missing in action (MIA) recovery yang ada di wilayah Indonesia.
"Kami berjanji untuk mempercepat ini dan kami ingin membantu mereka membawa kembali pahlawan mereka yang gugur," kata Prabowo.
Sementara itu, Lloyd Austin menegaskan bahwa hubungan persahabatan Indonesia-AS di bidang pertahanan terus tumbuh selama 70 tahun terkini.
Dalam pertemuan tersebut Prabowo juga menyinggung sikap dan posisi netral Indonesia dalam berbagai situasi politik global. Ia bahkan memastikan hubungan baik yang dijalin Indonesia dengan China tidak bakal mengusik kedekatan dengan Amerika Serikat seperti yang dikhawatirkan AS.
Mengenai adanya desakan AS untuk tidak membeli peralatan militer dari Rusia maupun bekerja sama dengan China, Prabowo mengatakan bahwa sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia berhak untuk menggunakan dan memperoleh peralatan dari banyak negara.
“Kami memiliki hubungan lama dengan Rusia dan China. Kami memiliki hubungan dengan Rusia selama bertahun-tahun. Militer kami menggunakan peralatan Rusia. Kami menghargai hubungan kami dengan China,” ujar Prabowo.
Sumber: rmol.