GELORA.CO - Calon presiden (capres) Partai NasDem, Anies Baswedan, mengaku tidak ingin berfokus pada visi misi dan lebih memilih menunjukkan prestasinya yang terekam saat menjadi gubernur DKI Jakarta dalam menarik suara menjelang pilpres 2024. Hal ini ditanggapi Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali
"Maksudnya Anies itu orang nggak boleh maju hanya karena modal visi misi. Visi misi itu sesuatu yang bisa dikerjakan oleh orang lain, bisa dibuat oleh orang lain, visi misi itu belum tentu lahir dari gagasan pemimpin itu sendiri," kata Ali kepada Suara.com, Sabtu (5/11/2022).
Oleh sebab itu, Ali menuturkan kalau Anies tidak mau hanya bermodalkan menyampaikan visi dan misi saja kepada masyarakat karena dianggap sebagai retorika semata. Berbicara soal rekam jejak, Anies memang pernah merasakan reshuffle oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat dirinya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Akan tetapi, Ali mengatakan kalau digantinya Anies itu bukan berarti kinerjanya tidak baik. Sebab menurutnya bisa saja Anies memiliki pandangan yang berbeda dengan Jokowi sehingga harus merasakan perombakan kabinet.
Kemudian setelah itu Anies berhasil menjadi gubernur DKI Jakarta. Kata Ali, dari situ Anies mulai menorehkan satu persatu prestasi bahkan hingga dilirik oleh internasional.
"Lembaga internasional sudah memberikan penialain dan menjadi aneh kalau orang dalam negeri itu mengatakan Anies itu tidak melakukan sesuatu. Lembaga-lembaga internasional saja sudah memberikan penghargaan, pengakuan," jelasnya.
Anies Baswedan menyatakan akan menjual rekam jejaknya selama menjadi Gubernur DKI Jakarta kepada masyarakat Indonesia. Ia merasa sudah menorehkan banyak prestasi saat menduduki kursi DKI 1 itu.
Menurut Anies, jika hanya menjual visi dan misi maka masyarakat belum tentu percaya. Pasalnya, visi dan misi baru bicara soal masa depan dan belum dikerjakan.
Hal ini ia sampaikan saat meresmikan relawan IndonesiAnies di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).
"Mari kita tawarkan kepada rakyat Indonesia bukan sekedar visi, bukan sekedar karena misi. Karena visi dan misi bisa dikarang. Visi dan misi bisa dibuatkan orang. Tapi yang kita tawarkan adalah rekam jejak karya yang senyatanya sudah dilakukan," ujar Anies di lokasi.
Anies mengatakan, rekam jejak beda dengan visi dan misi karena bisa diuji dan dilihat langsung oleh masyarakat. Sementara sebaliknya, visi dan misi tidak memiliki bukti dan jaminan apapun pelaksanaannya.
"Masa depan belum terjadi yang menulis tak perlu bawa bukti, yang menantang tak bisa punya bukti pula. Tapi rekam jejak, rekam jejak bisa dilihat, rekam jejak bisa dinilai," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Anies memamerkan sejumlah prestasi yang ia klaim selama menjadi Gubernur. Mulai dari mengurus Kepulauan Seribu hingga membuat kebijakan integrasi transportasi.
"Relawan kita semua IndonesiAnies, kita tawarkan pada rakyat Indonesia apa yang sudah dikerjakan di Jakarta sebagai bahan untuk kita tawarkan kepada Indonesia."
Sumber: wartaekonomi