Alasan Polisi di Medan Aniaya Perawat Rumah Sakit: Tak Terima Disebut Security

Alasan Polisi di Medan Aniaya Perawat Rumah Sakit: Tak Terima Disebut Security

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sebanyak 5 oknum polisi berpangkat Bripda masih diperiksa Propam Polda Sumut karena menganiaya perawat bernama Wanda dan satpam Rumah Sakit Bandung, Medan. Ternyata penyebab penyerangan dipicu lantaran salah satu pelaku tidak senang disebut security.

"Ada kata-kata dari seseorang sekuriti ataupun perawat RS Bandung mengatakan ke Bripda T 'samanya kita security, sama lah kita security',” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/11). 

Hadi menuturkan, peristiwa bermula, saat pelaku Bripda T dan 3 teman wanitanya, Ayu perawat RS Bandung, lalu DB, dan IT yang merupakan seorang mahasiswi, nongkrong di sebuah cafe, Sabtu (5/11). Mereka minum alkohol di cafe hingga Minggu (6/11) dini hari.

Sekitar pukul 04.00 WIB, mereka memesan dua kamar di sebuah hotel. Karena IT dan Ayu mabuk, ke duanya di tempatkan di kamar yang sama. Tujuannya agar tidak membuat onar, Bripda T lalu mengunci ke duanya dari luar.

Merasa tidak senang, Ayu menelepon sekuriti RS Bandung dan perawat bernama Wanda. Mereka lalu datang ke hotel tempat Ayu dan IT dikunci.

Saat berdebat, diduga Wanda dan security RS Bandung mengeluarkan kalimat yang menyinggung Bripda T. Mereka mengatakan Bripda T seorang security, padahal Bripda T menjelaskan bahwa dia polisi.

Perkataan itulah yang memantik kemarahan Bripda T. Dia kemudian menghubungi 6 teman satu angkatannya dan seorang warga sipil. Mereka kemudian menyerang korban di RS Bandung yang berada di Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan. Korban pun akhirnya dihajar hingga babak belur.

Hadi memastikan pelaku akan ditindak tegas. Namun dia belum merinci bentuk tindakan yang dimaksud. Para pelaku kini tengah menjalani pemeriksaan.

"Kita berupaya menyelesaikan permasalahannya sampai tuntas. Bagi (oknum) yang bersalah tentunya secara organisasi diberikan tindakan sesuai dengan kesalahan," ungkap Hadi.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita