GELORA.CO - Konspirasi untuk menjatuhkan Anies Baswedan terus bergulir termasuk penjegalan melalui kasus dugaan korupsi Formula E. Sayangnya, langkah menjebak mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengalami kegagalan.
Fenomena ini pun mendapat tanggapan dari ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun.
Ia mengatakan, sangat mungkin Anies menjadi sasaran empuk sehingga banyak orang menargetkannya masuk bui.
“Kalau Anies Baswedan saat ini ya dia seperti hot property. Kelebihannya adalah dia mewakili kelompok yang merasa tidak puas dengan pemerintahan hari ini sehingga dia seperti menawarkan harapan baru atau A New Hope,” jelas Refly, melansir dari youtube channelnya, Rabu (02/11/22).
“Perkara kemudian harapan baru itu tidak terealisasi in the future (di masa depan) itu soal lain tetapi Pemilu itu selalu menawarkan sebuah mimpi dan sebuah harapan baru,” tambah dia.
Anies menurut dia adalah tokoh yang dibutuhkan oleh mereka-mereka yang misalnya tidak begitu sreg dengan kepemimpinan hari ini.
“Nah Anies itu hadir sebagai antitesis dari tidak hanya Presiden Jokowi tapi rezim saat ini,” katanya.
“Maka tidak heran ketika memimpin DKI, terbalik justru rezim yang beroposisi kepada Anies bukan Anies yang beroposisi kepada rezim. Jadi fenomena ini adalah fenomena yang sungguh aneh bin ajaib,” tambahnya.
Refly juga mengatakan bahwa banyak pihak mengkhawatiran bahwa Anies akan memimpin Indonesia dan mengganti rezim ini yang sudah dinikmati oleh mereka yang sedang berkuasa.
“Makanya delegitimasi terhadap Anies ini luar biasa termasuk upaya untuk mengkriminalkannya melalui Formula E,” terang dia.
Untuk diketahui, Polemik kasus dugaan korupsi Formula E Jakarta terus jadi sorotan. Sebut saja isu upaya kriminalisasi Anies Baswedan oleh Elite Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini dinilai minim bukti.
Karena hal inilah, lembaga penelitian kebijakan dan opini publik Populi Center merilis survei hasil pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam survei tersebut, sebanyak 48,7 persen masyarakat di DKI Jakarta menilai tidak percaya bahwa Anies Baswedan terlibat kasus Formula E.
Sumber: wartaekonomi