GELORA.CO -Panitia Silaturahmi Relawan Nusantara Bersatu, Silfester Matutina menjawab tudingan orang-orang yang menyebut, acara Nusantara Bersatu mengkerdilkan Presiden Jokowi. Hal itu dikaitkan dengan kegagahan Jokowi dalam gelaran KTT G20 di Bali.
Menurut dia, semua yang dituduhkan berasal dari orang-orang yang baper.
“Itu omong kosong saja dari orang-orang yang baper,” katanya dalam acara Catatan Demokrasi dikutip dari kanal Youtube tvoneNews pada Rabu, (29/11/2022).
Sebaliknya, Silfester Matutina menilai kalau Nusantara Bersatu merupakan momentum mengapresiasi kinerja dan capaian Presiden Jokowi selama 8 tahun.
Bahkan, lanjut dia, pihaknya juga merekatkan program-program Jokowi seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“Kita juga bersyukur keberhasilan G20. Dan kita juga akan membantu program-program kerja pemerintah yang terjadi di G20,” tuturnya.
Silfester Matutina justru heran atas sikap para elit PDIP yang mengkritik acara di GBK. PDIP terkesan menghalangi relawan bertemu dengan Jokowi, sosok yang menjadi panutan mereka.
“Aneh ya relawan mau bertemu presidennya kok dilarang. Kok dicampuri,” ucapnya.
Menurut Silfester, ajang silaturahmi antar relawan dengan Jokowi tersebut juga tak melanggar hukum yang berlaku.
Bahkan, lanjutnya, uang yang mereka keluarkan untuk menggelar acara tersebut berasal dari kantung para relawan, bukan mencuri apalagi hasil korupsi seperti yang kerap sekali dilakukan para elit partai politik.
“Sepanjang pertemuan itu, tidak melakukan tindak pidana, tidak melanggar norma, tidak melanggar etika, tidak melanggar uud, tidak korupsi seperti yang dilakukan elit partai. Kami relawan tidak juga melakukan kudeta,” tegasnya.
“Yang ada di acara itu kita mensyukuri capaian presiden selama 8 tahun. Terus kita mensolidkan Nusantara Bersatu untuk mencapai Indonesia emas 2045,” tambahnya.
Sumber: suara