GELORA.CO - Koalisi Pilpres 2024, diyakini akan terbentuk 4 kubu atau poros yang bakal mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mereka jagokan.
Analisis tersebut disampaikan Pendiri Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyusul pengumuman nama Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) oleh Partai Nasdem di Kantornya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/10).
Dia memandang, Nasdem kemungkinan akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies.
Hanya saja, dia melihat sejumlah tokoh yang kemungkinan akan dipilih Anies sebagai opsi untuk mendampinginya menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2024, mengingat Gubernur DKI Jakarta itu diberikan kewenangan penuh oleh Nasdem untuk menentukannya.
"Poros pertama yang terdiri dari partai Nasdem-Demokrat dan PKS yang akan mengusung Anies-AHY atau Anies-Khofifah atau Anies-Ahmad Heryawan," ujar Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/10).
Menurut Pangi, kepastian cawapres yang akan mendampingi Anies akan bisa dilihat akan dideklarasikan parpol koalisi pengusung pada 10 November 2022.
Setelah itu, Pangi meyakini akan ada kubu koalisi lain yang juga akan mengumumkan jagoannya untuk bertanding di Pilpres 2024 mendatang.
"Untuk poros kedua Ioalisi Indonesia Bersatu (KIB) Golkar-PPP-PAN (kemungkinan) akan mengusung capres Ganjar- Airlangga," tuturnya.
Kemudian untuk poros ketiga, Pangi melihat kemungkinan koalisi Gerindra dengan PKB dan PDIP akan terbentuk pada waktu-waktu akhir jelang pendaftaran capres-cawapres 2024.
"Mereka akan mengusung Prabowo-Puan. Atau ada kemungkinan poros keempat yaitu PDIP maju sendiri, artinya akan ada 3 sampai 4 poros koalisi pada pilpres 2024," ucapnya.
Namun sejauh ini, Pangi baru melihat dua capres kuat yang bersiap maju di kontestasi Pilpres 2024.
"Setidaknya kita sudah punya 2 gambaran capres yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, dengan pengumuman lebih awal capres dan parpol koalisi pengusung," tuturnya.
"Tentunya masyarakat punya waktu lebih luang untuk mencermati rekam jejak capres/cawapres 2024," demikian Pangi menutup.
Sumber: rmol