GELORA.CO - Pengamat Politik Refly Harun menilai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan menyerah pada kenyataan partai dengan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai Calon presiden (Capres).
Hal itu disebutnya lantaran jika PDIP kekeh tak mencalonkan Ganjar, maka Gubernur Jawa Tengah itu masih bisa diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Dengan begitu, meskipun memiliki jumlah kursi terbanyak (128 kursi), Refly menyebut PDIP akan menjadi partai yang ditinggalkan.
“Artinya, PDIP akan menjadi partai yang ditinggalkan,” ujarnya dalam video yang tayang di kanal YouTube miliknya, Minggu (30/10/2022).
Refly pun memberi permisalan, meskipun mustahil, seandainya PDIP menawarkan Prabowo maupun Anies untuk berkoalisi bersama, keduanya jelas tak akan menerima ajakan itu.
“Alasannya karena Anies jelas-jelas mau jadi capres,” ucapnya.
Sementara jika Ia memberikan penawaran kepada tim Prabowo untuk menggaet Puan sebagai wakilnya, tak mungkin pula ada peluang dari Gerindra untuk menyetujui.
Hal yang mendasari penolakan itu bukan karena alasan partai, melainkan menurut Refly lantaran sosok Puan Maharani memang tak semoncer calon-calon lainnya.
“Dukungan PDIP sangat menggiurkan, tapi sosok Puan belum semoncer calon-calon lainnya, itu yang jadi masalah,” ujarnya.
Hal yang sama akan terjadi jika Anies menggaet Puan sebagai wakilnya.
Begitu pun jika Ganjar dipasangkan dengan ‘kakak tirinya’ itu, tentu mereka akan tumbang karena keduanya seimbang dan tak menambah apapun.
Maka, tanpa mengusung Ganjar, PDIP tak akan mampu bersaing dengan kubu manapun pada Pilpres 2024 mendatang.
Sumber: kontenjatim