GELORA.CO - Tsunami Jepang yang melanda pada 11 Maret 2011 silam, menyisakan duka bagi Yasuo Takamatsu. Hingga kini, jasad sang istri, Yuko Takamatsu belum ditemukan.
Yasuo terus melakukan pencarian. Usai tak menemukan istri di berbagai reruntuhan yang telah ditelusurinya, Yasuo pun bertekad melakukan pencarian di dasar laut.
Untuk itu, dia mengikuti kursus menyelam. Usai memperoleh sertifikat menyelam, Yasuo pun memulai pencariannya di berbagai sudut dasar laut di negeri matahari terbit itu.
Yasuo bertekad, sepanjang tubuhnya masih bisa bergerak, dirinya akan terus menyelam hingga menemukan jasad istrinya.
Pesan tertulis istrinya di ponsel yang membulatkan tekad Yasuo untuk terus mencari. Pesan tertulis itu berbunyi, “Apakah kamu baik-baik saja? Aku ingin pulang ke rumah”.
Pesan itu ditemukan di ponsel Yuko. Saat itu ponsel Yuko ditemukan. Di dalamnya ada pesan yang belum sempat dikirimkan ke suaminya, Yasuo. Namun sayang, jasad Yuko tak pernah ditemukan.
Saat tsunami melanda, Yuko berada di salah satu bank di Onagami, Frefektur Miyagi, Jepang, tempatnya bekerja.
Beberapa saksi mata melihat Yuko sempat naik ke rooftop bank. Berebutan dengan karyawan lainnya yang menyesaki tangga.
Sampai di rooftop, karyawan bank sempat mengira mereka akan selamat. Ternyata, tsunami kali ini tiga kali lebih besar. Gedung bank tempat Yuko bekerja digulung air bah bertekanan tinggi.
“Kami merasa tercekik setiap kali mengingat kembali insiden tersebut. Ketika bankir perempuan yang mengenakan rok, harus menaiki tangga dengan ketakutan yang tak terbayangkan, dan bankir laki-laki yang membuang mantel mereka pada menit terakhir terlepas dari situasinya. Cuaca dingin, ketakutan, keputusasaan, dan penyesalan mereka,” tulis salah seorang saksi mata di postingan Facebooknya. (*)
Sumber: herald