GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bercerita pernah ditawari untuk ikut Pemilihan Presiden (Pilpres), sebagai Wakil Presiden.
Alih-alih menerima, Anies justru menolak tawaran itu dengan tegas. Ada pun alasan dia menolak lantaran bertekad dan berjanji untuk mengabdi bagi DKI Jakarta selama lima tahun, sampai akhir masa jabatan.
"Saya bersyukur betul bahwa menuntaskan lima tahun sampai akhir. Karena itu komitmennya dulu, jadi ketika di tahun 2018 saya ditawari untuk ikut Pilpres, sebagai wakil, saya tidak bersedia," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/10/2022).
Bahkan politikus independen ini mengaku pernah ditawari dua kali untuk maju sebagai capres, namun dia secara tegas menolak. Anies tidak ingin mengumbar janji, baginya dunia perpolitikan Indonesia terlalu banyak mengumbar janji dan terampil pula menjelaskan pemelesetan.
Maka dari itu, dia ingin menepati janji sebagai Gubernur hingga masa jabatan berakhir. "Janji lima tahun itu saya pegang, sudah terlalu banyak di proses politik ini, kita itu terampil mengirimkan janji dan terampil pula menjelaskan pemelesetan," tegasnya. Kendati demikian, Anies tidak menjelaskan lebih lanjut siapa partai yang meminta dirinya maju sebagai capres.
Sebagai informasi, pada Senin (3/10/2022) yang lalu, secara resmi Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi pilar utama mereka maju sebagai capres di Pemilu 2024.
Meski pernah mengatakan ingin rehat sementara dari dunia perpolitikan setelah masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir pada 16 Oktober 2022, Anies justru menerima pinangan Partai NasDem.
"Semula, saya sesudah tanggal 16 Oktober, break sebentar. Ternyata, hari Senin kemarin terjadi kebaruan di dalam perjalanan pascagubernur.
Jadi, saya berharap nanti kita bisa terus berkolaborasi. Saya belum tahu nanti rutenya seperti apa, doakan perjalanannya lancar dan memberikan manfaat bagi semua," pungkasnya.
Sumber: tvOne