Tekan Kenakalan Remaja, Gubernur Sumbar Wajibkan Siswa SMA Ikut Wirid di Masjid 2 Kali Sebulan

Tekan Kenakalan Remaja, Gubernur Sumbar Wajibkan Siswa SMA Ikut Wirid di Masjid 2 Kali Sebulan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) meluncurkan program wirid remaja rutin dua kali sebulan bagi para pelajar SMA/SMK se Sumbar. 

Kegiatan ini merupakan upaya untuk membangun karakter, serta menekan angka kenakalan remaja demi meyukseskan Sumbar religius dan berbudaya yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026.

"Tahap awal wirid ini melibatkan siswa SMA dan SMK. Dalam jangka panjang kita berharap pelajar SD dan SMP juga bisa ikut bergabung sehingga karakter yang baik bisa terbangun sejak dini, perilaku negatif terminimalisir," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, dalam keterangan tertulis, Minggu (23/10/2022).

Wirid ini akan digelar dua kali dalam sebulan, setiap sabtu malam pada minggu kedua dan keempat di setiap bulannya. Mulai dari Maghrib hingga selesai Isha dengan konsep mengadopsi Pesantren Ramadhan yang selama ini telah dilaksanakan di berbagai daerah di Sumbar.

"Konsep Pesantren Ramadhan kita perluas. Kalau biasanya hanya pada bulan Ramadhan, sekarang kita lakukan sepanjang bulan," katanya.

Materi yang diberikan tidak hanya tentang agama dengan metode ceramah, tetapi juga materi lain yang berkaitan dengan remaja bahkan tentang adat dan budaya.

Mahyeldi menyebut kegiatan itu sekaligus menghidupkan kembali budaya pendidikan surau yang merupakan salah satu keunggulan budaya Minangkabau, yang sekarang sudah mulai hilang.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kabupaten/kota, MUI Sumbar, Dewan Masjid dan Kantor Wilayah Kemenag Sumbar dan organisasi kemasyarakatan untuk mensukseskan kegiatan tersebut.


"Untuk tahap awal mungkin akan banyak kendala tetapi dalam waktu berjalan kita akan terima semua masukan untuk evaluasi guna penyempurnaan," katanya.

Dalam teknis pelaksanaannya, kata Barlius, siswa boleh mimilih wirid di masjid terdekat dengan rumah atau tempat domisili. Minimal dengan 15 orang siswa, kegiatan bisa dilaksanakan.



Melalui kegiatan itu diharapkan juga akan terjadi pembauran antara siswa SMK/SMK sehingga terbentuk rasa saling menghargai, kebersamaan. Dengan demikian potensi terjadinya tawuran juga bisa diminimalkan.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita