GELORA.CO - Hasil survei SMRC menunjukkan bahwa ada 21 persen pemilih PDIP yang menyatakan pindah ke partai lain.
Di sisi lain, yang menyatakan setia kepada PDIP sebanyak 66 persen. Lalu, yang belum menentukan pilihan 13 persen.
Hasil survei bertajuk “Kecenderungan Elektabilitas Partai” itu disampaikan oleh Direktur Riset SMRC Deni Irvani pada Minggu (30/10).
Deni mengatakan secara umum, sebanyak 31 persen pemilih partai pada Pemilu 2019 pindah memilih partai lain.
Menurut Deni, hanya ada sekitar 58 persen pemilih yang menyatakan setia atau akan kembali memilih partai yang dipilihnya pada Pemilu 2019.
“Sementara itu, yang belum menentukan pilihan sebanyak 11 persen,” ujarnya.
Meskipun PDIP kehilangan 21 persen pemilihnya, tetapi partai moncong putih itu cukup menarik banyak partai lain.
“PDIP cukup banyak menarik pemilih dari partai lain, seperti Demokrat (12 persen), Golkar (10 persen), dan Nasdem (9 persen),” tuturnya.
Deni pun menuturkan partai lain yang kehilangan pemilihnya, seperti Gerindra (36 persen), Golkar (36 persen), PKB (22 persen), NasDem (42 persen), PKS (24 persen), PPP (17 persen), dan PAN (45 persen).
Dari hasil tersebut, terlihat bahwa PAN merupakan partai yang pemilihnya paling banyak pindah ke partai lain, terutama ke PKS (19 persen) dan Golkar (17 persen).
Di saat yang sama, PAN belum terlihat menarik dukungan pemilih partai-partai lain secara signifikan.
“Ini membuat posisi PAN cukup rentan,” kata Deni.
Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 3-9 Oktober 2022.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1027 atau 84 persen.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Sumber: genpi