GELORA.CO - Setelah Irjen Teddy Minahasa ditangkap karena diduga terlibat peredaran narkoba, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Irjen Toni Harmanto untuk mengisi jabatan Kapolda Jawa Timur (Jatim).
Hal itu tertuang dalam surat telegram yang diterbitkan Sigit pada Jumat (14/10/2022).
"Irjen Pol Drs Toni Harmanto MH NRP 65100566 Kapolda Sumsel diangkat dalam Jabatan Baru Sebagai Kapolda Jatim," demikian isi surat telegram terbaru Kapolri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membenarkan isi surat telegram itu.
"Ya betul, pembatalan Irjen Pol TM, penggantian para kapolda yang pensiun, dan promosi lainnya guna meningkatkan kinerja organisasi," kata Dedi saat dikonfirmasi.
Dalam surat telegram itu, Irjen Pol Teddy Minahasa yang awalnya dimutasikan sebagai Kapolda Jawa Timur (Jatim) kini diubah menjadi pejabat tinggi (Pati) Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri.
Profil Irjen Toni Harmanto
Toni yang lahir di Jakarta pada 5 Oktober 1965 adalah alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) Angkatan 1988.
Saat ini dia menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan.
Sejak lulus dari Akpol, Toni meniti karier kepolisian di bidang reserse. Saat itu dia ditugaskan di Kaurbinops Sabhara Polres Serang yang masih berada di wilayah hukum Polda Jawa Barat.
Kemudian dia dipindah menjadi Kasat Serse Polres Bogor pada 1993 dan Kasat Serse Polresta Bogor setahun kemudian.
Pada 1995, Toni ditarik menjadi perwira pertama di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Selang 2 tahun kemudian, Toni berdinas di Polda Maluku hingga 2000.
Setelah itu dia kembali ditarik ke Jakarta dan berdinas di Polda Metro Jaya, Sespim Dediklat Polri, hingga menjabat Kapolres Tangerang pada 2006.
Pada 2008, Toni ditarik ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), kemudian kembali berdinas di Polda Metro Jaya.
Toni menjadi Wakapolda Jawa Timur pada 2018. Setahun kemudian dia menjabat Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), dan kemudian menjabat Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2021.
Saat menjabat sebagai Kapolda Sumbar, Toni pernah memecat 23 polisi yang melanggar aturan sepanjang 2020. Mereka yang dipecat seluruhnya berpangkat bintara yang terlibat kasus narkoba atau tindak pidana lain.
Sumber: kompas