GELORA.CO - Kabar mengejutkan beredar pada siang ini, menyebutkan bahwa Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa ditangkap karena narkoba.
Seperti apa sih sosok Teddy Minahasa, yang baru beberapa hari menjadi Kapolda Jatim itu?
Pria kelahiran 23 November 1971 itu merupakan salah satu lulusan terbaik Lemhannas RI.
Lulusan terbaik Lemhanas
Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Teddy Minahasa pernah mendapatkan penghargaan Seroja Wibawa Nugraha, sebagai Lulusan Terbaik Progam Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXI-TA 2017 Lemhannas RI ketika masih berpangkat brigjen.
Penghargaan sebagai lulusan terbaik ini diperolehnya berdasarkan kriteria nilai Akademik Terbaik dan Taskap (Kertas Karya Perorangan) Terbaik.
Penghargaan sebagai lulusan terbaik itu disampaikan oleh Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Pur) Agus Widjojo, dalam penutupan PPSA XXI Lemhannas RI di Gedung Dwi Warna, Lemhannas RI Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, 23 November 2017.
Bersamanya diwisuda pula 79 lulusan peserta PPSA XXI.
Hadir dalam acara tersebut jajaran pimpinan Lemhannas RI, antara lain Wakil Gubernur (Wagub) Lemhannas RI Marsdya TNI Bagus Puruhito, Deputy Pendidikan Lemhannas RI Mayjen TNI Karsiyanto, dan tenaga pengajar, tenaga profesional serta tenaga pengkaji.
Dua hari sebelumnya, 21 November 2017, diadakan acara Malam Pengantar Tugas yang diketuai oleh Kapolda Banten, Brigjen Listyo Sigit Prabowo (kini Kapolri).
“Malam Pengantar Tugas” merupakan tradisi pelepasan para peserta pendidikan Lemhannas RI sebelum dilaksanakan penutupan pendidikan.
Ajudan Wapres Jusuf Kalla
Teddy Minahasa yang lahir di Manado, Sulawesi Utara, adalah lulusan Akpol 1993 Pesat Gatra.
Pada tahun 2014 dia bertugas sebagai ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Ketika itu, Teddy yang masih berpangkat komisaris besar (kombes) dipilih langsung oleh Jusuf Kalla.
Penunjukan Teddy sebagai ajudan Jusuf Kalla berbarengan dengan penunjukan Listyo Sigit Prabowo menjadi ajudan Presiden Joko Widodo.
Sebelum menjadi ajudan wakil Presiden, Teddy pernah menjabat sebagai Kapolres Kota Malang pada 2011.
Teddy mendampingi Jusuf Kalla hanya sampai tahun 2017, karena dia mendapat tugas sebagai Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
Kapolda
Setahun kemudian, Teddy ditunjuk sebagai Kapolda Banten menggantikan Listyo Sigit Prabowo. Jabatan itu hanya diemban nya selama 3 bulan, karena dia diangkat menjadi Wakapolda Lampung pada November 2018.
Namun itu juga tidak lama sebab pada 2019-2021, Teddy dipercaya menjabat sebagai Staf Ahli Manajemen Kapolri (Sahlijemen).
Lalu pada Agustus 2021 dia diangkat sebagai Kapolda Sumatera Barat, sebelum akhirnya diangkat sebagai Kapolda Jawa Timur per 10 Oktober 2022.
Selama berkarier, sejumlah penghargaan pernah Teddy raih, di antaranya tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya. Tanda kehormatan itu diberikan Presiden Jokowi dalam Peringatan ke-72 Hari Bhayangkara Tahun 2018.
Kekayaan
Dalam hal kekayaan, ternyata Teddy Minahas lebih kaya dari Kapolri.
Nilai kekayaan Teddy Minahasa mencapai Rp 29,9 miliar, berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), yang dilaporkan Teddy ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 26 Maret 2022.
Dilansir situs e-LHKPN, kekayaan Teddy ini 3 kali lipat dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurut LHKPN yang dilaporkan pada 31 Maret 2022, orang nomor satu di institusi Bhayangkara itu memiliki harta kekayaan Rp 9,2 miliar.
Adapun harta kekayaan Teddy terdiri dari sejumlah aset. Paling banyak adalah properti yang jumlahnya sampai 53 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Pasuruan hingga Kota Malang, senilai Rp 25.813.200.000.
Teddy juga memiliki 4 unit kendaraan mewah yang terdiri dari mobil Jeep Wrangler tahun 2016, Toyota FJ 55 tahun 1970, Toyota Land Cruiser HDJ 80R tahun 1996, dan motor Harley Davidson Solo tahun 2014.
Nilai total empat kendaraan tersebut sebesar Rp2.075.000.000. Baca juga:
Kemudian Teddy juga memiliki harta bergerak lain senilai Rp500 juta, surat berharga Rp62,5 juta, serta kas dan setara kas senilai Rp1.523.717.203.
Dalam laporan itu, Teddy tidak tercatat memiliki utang. Dengan demikian, total harta kekayaan Teddy mencapai Rp 29.974.417.203.
Sumber: tribunnews