Roi, Aremania Korban Tendangan Kungfu Personel TNI Masih Hidup

Roi, Aremania Korban Tendangan Kungfu Personel TNI Masih Hidup

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Seorang Aremania yang menjadi korban tendangan personel TNI di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022), yang videonya viral, sempat dilaporkan menjadi salah satu suporter yang tewas. Ternyata, pendukung berat Arema bernama Roi itu masih hidup.

Dia kini sudah beraktivitas normal di Malang. Toni membenarkan jika kabar temannya yang disebut meninggal merupakan kabar bohong (hoax). 

"Alhamdulillah Mas, Roi-nya tidak kenapa-kenapa. Tadi juga bareng sama Roi rapat forum komunitas suporter," kata Toni saat dikonfirmasi Republika di Jakarta, Senin (3/10/2022) malam WIB.

Hanya saja, Toni tidak menjawab apakah Roi merasakan kesakitan menjadi korban tendangan kungfu personel TNI lantaran sempat masuk lapangan usai pertandingan Arema versus Persebaya yang dimenangkan tim tamu 2-3 tersebut. Roy dilaporkan mengalami kesakitan hingga meninggal di lokasi.

Untuk membuktikan Roi baik-baik saja, Toni sempat membagikan foto temannya itu duduk di kursi sembari tersenyum dan mengacungkan jempol. Hal itu sebagai bentuk klarifikasi juga jika suporter yang meninggal bukan Roi.

Sebelumnya, sempat beredar di lini masa Twitter jika Roi menjadi salah satu korban meninggal akibat kebrutalan tindakan aparat. Roi disebut meregang nyawa di Stadion Kanjuruhan setelah menjadi sasaran fisik aparat. Beberapa akun sempat membagikan foto korban tendangan aparat yang meninggal ternyata orang yang berbeda.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengaku, telah menginstruksikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk melakukan tindakan cepat sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mengusut kebenaran mengenai keterlibatan oknum TNI, sebagaimana terlihat dalam beberapa video yang beredar di tengah masyarakat.

Dalam video yang viral, ada personel TNI yang sampai menendang dengan gerakan kungfu kepada Aremania. "Di dalam video-video yang beredar, ada juga TNI yang nampaknya melakukan tindakan berlebih dan di luar kewenangannya. Apakah video itu benar atau tidak, Panglima TNI akan segera meneliti dan mengumumkannya kepada kita semua," ucap Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin.

Sumber: Republika
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita