GELORA.CO - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhamad Said Didu mengkritik tim penyidik gabungan Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur yang menggelar rekonstruksi tragedi Kanjuruhan tanpa ada adegan penembakan gas air mata ke arah tribun.
Said Didu meminta aparat berhenti membuat rekayasa untuk membohongi rakyat.
Hal itu disampaikan Said Didu dalam akun Twitter pribadinya, pada Kamis 20 Oktober 2022.
"Berhentilah membuat rekayasa untuk bohongi rakyat," ujar Said Didu.
Diketahui, Rekontruksi Tragedi Kanjuruhan telah digelar di lapangan sepak bola Mapolda Jatim siang tadi, Rabu (19/10/2022).
Dalam 30 adegan yang diperagakan tersebut tidak ada reka adegan penembakan gas air mata ke arah tribun penonton.
Dari pantauan, pada adegan ke-19 hingga ke-25 diperagakan penembakan gas air mata. Adegan penembakan gas air mata itu atas perintah tersangka, Danki 3 Satuan Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman.
Seluruh tembakan yang diperagakan mengarah ke "settle ban" atau pinggir lapangan.
Sementara kesaksian suporter Arema FC, Aremania, dan sejumlah rekaman video yang beredar luas beberapa tembakan gas air mata diarahkan ke tribun penonton.
Sumber: wartaekonomi