GELORA.CO - Saat berpidato di hadapan 6 ribu kader PKB di acara Road to Election 2022, Minggu (30/10) Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengaku prihatin dengan masyarakat yang suka membenci pilihan politik orang lain. Menurutnya perlu untuk melihat objektif keberhasilan seorang pemimpin termasuk Presiden Jokowi
"Saya kadang-kadang prihatin di Indonesia masih ada politik jelek-menjelekkan. Masih ada pihak-pihak yang selalu melihat hal-hal yang negatif, negatif itu perlu kita perhatikan," ujar Prabowo di Stadion Tennis Indoor Senayan, GBK, Jakarta, Minggu (30/10).
"Sebagai contoh, saya bukan apa-apa tapi saya melihat keberhasilan apa yang kita capai tidak sedikit karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dan saya menilai kadang bangsa kita kurang menghormati prestasi pemimpin kita sendiri," jelasnya.
Keberhasilan Jokowi yang paling Prabowo rasakan adalah dunia yang makin menghormati Indonesia. Terlebih di posisi Indonesia sebagai anggota G20. Prabowo juga membandingkan kondisi Indonesia dengan negara lain, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Dan dalam beberapa aspek, Prabowo merasa Indonesia lebih baik.
Ia juga berujar, meski pada pilpres lalu ia merupakan lawan Jokowi. Kini ia bersatu demi negara Indonesia.
"Saya mengakui saya dulu rivalnya Pak Jokowi, tapi demi merah putih, demi negara saya bersatu dengan Pak Jokowi," ujar Prabowo disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Ia menegaskan tidak ada gunanya ribut sebab ia tak ingin menjadi presiden bila membuat perpecahan bangsa.
"Tidak ada gunanya kita ribut, saya tidak mau jadi presiden di atas perpecahan bangsa Indonesia. Saya bergabung demi merah putih dan itulah hasil kita terjadi perdamaian dan kesejukan, terjadi keutuhan, itu yang tidak disukai bangsa lain melihat Indonesia," tegasnya.
Menteri Pertahanan ini menyebut bahwa elite pejabat politik Indonesia juga harus bersatu. Prabowo bahkan mempersilakan bila PKB ingin mencari kursi DPR sebanyak-banyaknya pada pileg 2024 mendatang. Menurutnya hal ini bisa dilalui bersama.
"Nanti di Pileg monggo PKB mencari kursi sebanyak-banyaknya, Gerindra juga tidak menjadi masalah. Bersama kita mengurus negara ini dan kita sepakat kita siap kerja sama dengan siapa pun, dengan partai mana pun kita menggalang persatuan bersama," jelasnya.
Teori menghadapi kesulitan bersama ini kata Prabowo terbukti dari cara Indonesia melewati pandemi dan dampak perang Rusia-Ukraina. Dan hal ini tak lepas dari kebijaksanaan presiden kata Prabowo.
"Tapi sekali lagi presiden kita menegakkan politik luar negeri yang benar. Kita tidak memihak mana pun, Indonesia bersahabat dengan semua negara dan memiliki filosofi seribu kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak," pungkasnya.
Sumber: kumparan