GELORA.CO -Reshuffle kabinet di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas politik dalam negeri.
Apalagi, saat ini partai politik sedang disibukkan dengan persiapan menyambut pesta demokrasi lima tahunan, yakni Pileg dan Pilpres 2024.
Analis politik dari Indonesia Political Power, Ikhwan Arif mengatakan, saat ini mesin politik menjelang Pilpres 2024 sudah memanas, baik parpol pendukung pemerintah maupun yang di luar pemerintah.
Maka bila perombakan kabinet terjadi, partai politik pendukung pemerintah akan menarik dukungan dari Presiden Jokowi.
"Jika Pak Jokowi kembali memercikkan api dengan me-resuffle kabinet, terlebih dengan menggantikan kader partai politik pendukung pemerintah, dinamika politik semakin tajam, akan mengganggu stabilitas politik di akhir masa jabatan beliau," kata analis politik Ikhwan Arif kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (15/10).
Pertimbangan matang wajib dilakukan Presiden Joko Widodo. Apalagi jika presiden terbawa isu perombakan kabinet setelah ada deklarasi bakal capres dari Partai Nasdem, yakni Anies Baswedan.
"Sebaiknya Pak Jokowi tidak mudah terpancing untuk menanggapi isu tersebut. Timing reshuffle kabinet ketika Nasdem mendeklarasikan Anis muatan politisnya begitu kuat. Gonta-ganti kabinet juga akan merendahkan kinerja pemerintah," tandasnya.
Sumber: RMOL