Mulut Berbusa hingga Wajah Membiru, Kondisi Jasad Korban Tragedi Kanjuruhan Diungkap Komnas HAM

Mulut Berbusa hingga Wajah Membiru, Kondisi Jasad Korban Tragedi Kanjuruhan Diungkap Komnas HAM

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menuturkan kondisi memprihatinkan jasad korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Dilansir TribunWow.com, banyak dari korban jiwa yang total berjumlah 131 orang tersebut memperlihatkan gejala serupa.


Diduga, gejala tersebut disebabkan oleh gas air mata yang ditembakkan polisi di malam pertandingan Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10/2022).


Choirul Anam membeberkan bahwa banyak diantara korban tewas dengan wajah membiru.



Selain itu, didapati juga mulut-mulut mengeluarkan busa serta mata yang begitu merah diduga karena kekurangan oksigen dan akibat paparan gas air mata.


"Kondisi jenazahnya sendiri secara fisik, ada beberapa yang sangat-sangat memprihatinkan, ini menunjukkan kurang lebih yang menjadi potensi penyebab kematian," terang Choirul Anam dikutip KOMPASTV, Kamis (6/10/2022).


"Yang pertama kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen, karena juga gas air mata."


"Jadi muka biru, ada yang matanya merah, (mulut) keluar juga busa."



Fakta tersebut diperoleh Choirul Anam dari penuturan keluarga, rekan-rekan suporter Aremania, maupun para relawan.



Keterangan para pihak itu pun saling berkesuaian di mana tiga ciri-ciri yang disebutkan terlihat dari jenazah masing-masing korban.


Selain itu, juga ditemukan sejumlah luka patah diduga akibat terhimpit sesama penonton atau terjatuh saat panik.


"Banyak kok yang wajahnya biru, terus keluar busa, mata merah dan sebagainya," ucap Choirul Anam.


"Termasuk kondisi luka, kondisi luka ini macam-macam, ada yang kaki patah, ada yang rahang patah, ada yang memar dan lain sebagainya."


Menurut Choirul Anam, penggunaan gas air mata sangat berpengaruh hingga menyebabkan gejala iritasi berat pada penglihatan korban.



Bahkan, ia sempat bertemu dengan seorang korban selamat yang baru bisa melihat setelah dua hari akibat efek gas air mata.



"Senin itu baru bisa melihat, sebelum-sebelumnya enggak bisa melihat, matanya sakit kalau dibuka, dadanya juga perih, sesak napas, tenggorokannya perih," bebernya.

Sumber: Tribun
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita