GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengingatkan semua pihak agar berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jangan sampai pemimpin yang dipilih mengganti sistem demokrasi di Indonesia yang sudah terbukti kuat.
"Tahun depan kita pemilu. Cari presiden yang benar," ujar Menko Polhukam saat menutup Konferensi Forum Rektor Indonesia, di Universitas Airlangga Surabaya, Minggu (30/10). Seperti dilansir Antara.
Indonesia perlu menyiapkan pembangunan demokrasi yang bagus dan sistem hukum yang sehat. Karena itu, perguruan tinggi yang ada di Indonesia diimbau memperkuat demokrasi.
"Demokrasi yang ada di Indonesia juga tidak perlu lagi dipertanyakan relevansinya. Demokrasi tidak perlu diperdebatkan. Pokoknya kita pakai demokrasi. Demokrasi sudah teruji," kata Mahfud pula.
Mahfud mengajak semua pihak menolak jika ada upaya-upaya yang ingin mengganti bentuk negara Indonesia. Selain itu, ia juga menentang pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
"Saya pasti menolak secara terbuka kalau Pancasila ini mau diganti," kata Mahfud.
Pancasila, demokrasi, dan bentuk negara Indonesia merupakan ijtihad yang dilakukan oleh tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia.
Berkaca pada peristiwa 1998, dirinya juga mengajak agar sivitas akademika terus berdemokrasi. Mereka juga berperan dalam mereformasi demokrasi jika dirasa perlu.
"Mari kita berdemokrasi. Jika demokrasinya sudah rusak, maka kita orang kampus turut reformasi," ucapnya.
Di akhir, Mahfud juga berpesan agar masyarakat Indonesia bisa bersama-sama membangun demokrasi yang sehat. Demokrasi, menurutnya lagi, adalah pilihan terbaik bagi Indonesia.
"Demokrasi adalah jalan terbaik di antara pilihan-pilihan lain. Mari kita bangun demokrasi yang sehat," kata Mahfud MD.
Sumber: merdeka