GELORA.CO -Kabar hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan Partai Nasdem yang mulai tegang usai pendeklarasian Anies Baswedan sebagai calon presiden dinilai masih belum akurat. Sebab, belum ada indikasi nyata yang mendukung kebenaran kabar tersebut.
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai patokan untuk memberi penilaian atas kabar tersebut adalah reshuffle kabinet. Katanya, jika Jokowi melakukan perombakan terhadap menteri-menteri dari Nasdem, maka hal itu menjadi pertanda hubungan keduanya tegang.
"Kalau nantinya menteri dari Nasdem sebagian atau keseluruhan direshuffle, maka dapat dipastikan Jokowi sangat kecewa pada Nasdem,” ucap Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/10).
Masalahnya, kata Jamiluddin, peran Nasdem, khususnya Surya Paloh terbilang besar dalam mengantarkan Jokowi menjadi presiden. Sementara mantan Walikota Solo itu dikenal sebagai sosok yang tahu berterima kasih.
“Jadi sangat berat mendepak Nasdem dari kabinetnya. Jokowi bisa jadi akan dinilai sosok yang lupa kacang akan kulitnya,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Jamiluddin, meskipun Jokowi kecewa kepada Nasdem, tampaknya dia tidak akan mereshuffle kabinetnya dalam waktu dekat.
"Kalau pun Jokowi mendepak Nasdem, hal itu akan dilakukannya pada momentum yang tepat. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat tidak mengaitkan reshuffle kabinet karena Nasdem mengusung Anies jadi capres,” tutupnya.
Sumber: RMOL