Jokowi Tak Soroti Gas Air Mata di Kanjuruhan, Komisi III DPR: Kurang Bijaksana

Jokowi Tak Soroti Gas Air Mata di Kanjuruhan, Komisi III DPR: Kurang Bijaksana

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi stadion Kanjuruhan Malang, disayangkan sejumlah pihak. Pasalnya, kepala negara tidak menyoroti perihal penggunaan gas air mata yang disebut-sebut sebagai pemicu kerusuhan hingga timbul korban jiwa.

“Betul (tidak menyoal penggunaan gas air mata). Kurang bijaksana,” kata Anggota Komisi III DPR RI fraksi Demokrat, Santoso kepada wartawan, Kamis (6/10).



Menurut Santoso, seharusnya aparat keamanan tidak menggunakan gas air mata di dalam stadion. Merujuk tragedi Kanjuruhan, ia pun meminta penggunaan gas air mata tidak digunakan lagi dalam menjamin keamanan pertandingan sepak bola.

“Jangan ada lagi gas air mata yang dibeli dari pajak yang rakyat bayarkan digunakan untuk 'membunuh' rakyat,” tegas politisi Demokrat ini.

Santoso juga berharap pemerintah tegas memberikan teguran berupa hukuman kepada aparat Polri yang lalai hingga menyebabkan tewasnya penonton di stadion Kanjuruhan.

“Berikan teguran hukuman kepada anggota Polri yang lalai menyebabkan tewasnya penonton. (Ini) momentum Polri melakukan perbaikan dalam penanganan massa jangan lagi bersifat refresif harus mengutamakan soft power,” cetusnya.

Di sisi lain, Santoso meminta pemerintah dan stakeholder terkait untuk memberikan bantuan terhadap para korban dan keluarga korban.

“Keluarga korban harus mendapatkan keadilan berupa; santunan, beasiswa kepada anak-anaknya yang bapaknya meninggal dunia,” tandasnya.

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Peninjuan ini, untuk mendapatkan gambaran Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 131 orang meninggal usai laga Arema Vs Persebaya pada Sabtu malam (1/10).

Pada kunjungan ke Stadion Kanjuruhan ini, Jokowi juga melihat langsung titik-titik di mana penumpukan massa terjadi. Katanya, permasalahan yang terjadi adalah pintu keluar yang dikunci dan kepanikan penonton menjadi sebab banyaknya jatuhnya korban saat kejadian.

"Itu nanti tim gabungan yang harus melihat secara detail, tetapi sebagai gambaran tadi, saya lihat itu problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga terlalu curam, ditambah kepanikan," kata Jokowi. 

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita