GELORA.CO - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menegaskan partainya tidak berhubungan langsung dengan isu reshuffle di kabinet Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Sebelumnya Jokowi menyebut adanya kemungkinan reshuffle di kabinetnya tak lama setelah NasDem menjagokan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Hasto menjelaskan, keputusan mengganti menteri merupakan hak prerogatif Presiden. Ia yakin jika Jokowi pada akhirnya memutuskan untuk mengganti menteri, maka keputusan ini didasarkan pada kebijaksanaan.
“Keputusan berada di tangan Pak Jokowi dengan penuh hikmat kebijaksanaan mengambil keputusan terbaik bagi bangsa dan negara. PDIP kan gak pernah provokasi Presiden,” kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Oktober 2022.
Hasto mengatakan partainya tetap menjalin komunikasi dengan Partai NasDem. “Kita tetap jalan (komunikasi). Tadi Pak Utut sebagai Ketua Fraksi PDIP tetap membangun komunikasi termasuk dengan Ketua Praksi Partai NasDem,” kata dia.
Sebelumnya, Hasto menyebut partainya mendukung rencana reshuffle ini. Menurut dia, Jokowi memerlukan menteri yang loyal dan solid untuk menyelesaikan masalah rakyat.
“Supaya nanti di Pemilu 2024 dalam kondisi sense of happiness yang tinggi. Karena kabinet saat ini telah mencapai sejumlah prestasi yang tinggi dalam memikirkan rakyat,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Oktober 2022.
Menurut Hasto, Jokowi berhak menggunakan kewenangannya untuk mengevaluasi jajaran menteri, utamanya yang tidak tegak lurus menjalankan perintah Jokowi. Pernyataan Hasto merujuk pada menteri yang merupakan kader Partai NasDem. Pasalnya, partai ini mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 yang dinilai merupakan antitesa dari Jokowi.
“Pak Jokowi akan menggunakan kewenangan penuh yang dimilikinya untuk mengevaluasi kepada menterinya yang tidak menjalankan perintah Presiden. Terutama menteri yang melakukan antitesa dari visi misi Presiden,” ujarnya.
NasDem tegaskan tetap dukung Jokowi hingga 2024
Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan partainya bakal berkomitmen berjalan bersama Joko Widodo dan Ma’ruf Amin hingga kepemimpinannya usai pada 2024 mendatang. Dia menyatakan sikap NasDem ini tidak bakal berubah.
Surya turut menyinggung munculnya desakan untuk mengeluarkan Partai NasDem dari koalisi pemerintah pasca mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres. Dia menyebut komitmen partainya mendukung Jokowi-Ma’ruf tidak akan roboh.
“Ada yang mengatakan supaya mendesak meminta kepada Presiden keluarkan NasDem dari koalisi pemerintah. Itu yang kita hadapi. Tapi apakah memang sikap dan komitmen kita roboh? Saya katakan tidak pernah roboh,” kata Surya di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.
Sumber: tempo