Eks Kepala BNPB Ganip Warsito: Siap Mati untuk PDIP

Eks Kepala BNPB Ganip Warsito: Siap Mati untuk PDIP

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal (Purn) Ganip Warsito memutuskan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keputusan itu disampaikan pada Minggu 9 Oktober 2022.

Ganip menyebut, bahwa dirinya memiliki gen partai dibawah pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu. 

Bergabungnya Ganip Warsito disampaikannya dalam acara talkshow perayaan HUT ke-77 TNI yang diadakan PDIP. Ganip menghadiri acara itu sebagai kader.

"Terima kasih Bu Megawati Soekarnoputri karena telah memberi saya kesempatan untuk berjuang bersama-sama PDIP kenapa saya memilih PDIP. Bahwa ternyata gen saya ini, gen PDIP," kata Ganip di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu 9 Oktober 2022.

Ganip menjelaskan ideologi dan nasionalisme yang dimilikinya selama ini, selaras dengan PDIP. Dia secara tegas mengatakan, akan siap mati untuk PDIP.

"Bicara idealisme, bicara ideologi, bicara nasionalisme, itu kok rasanya ada pada saya di saat perjuangan kepada rakyat itu. Kok yang selama ini saya lakukan saat menjabat, dan tanpa ragu sedikit pun siap mati untuk PDIP," kata dia. 

Karena Komitmen Bung Karno dan Megawati terhadap TNI

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto membenarkan Letjen (Purn) Ganip bergabung dengan PDIP. Hasto menyebut, Ganip mengaku tertarik pada komitmen Presiden RI pertama Bung Karno dan Ketum PDIP terhadap TNI.

"Dan ketika saya cerita kepada Letjen Ganip, beliau tertarik ketika melihat komitmen Bung Karno, Ibu Mega terhadap TNI. Sehingga beliau kemudian bergabung ke PDI Perjuangan," ucap Hasto. 

Acara talkshow tersebut dihadiri oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua Komisi I DPR/Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto, Mantan Kasau Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna.

Juga hadir Mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, Mantan Deputi Lemhannas RI Laksamana Muda TNI (Purn) Yuhastihar, dan pengamat militer Connie Bakrie.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita